Setahun Ambles, Jalan Sindangkerta-Gununghalu Belum Diperbaiki

BANDUNG BARAT - Akses jalan kabupaten penghubung Kecamatan Sindangkerta-Gununghalu di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengalami amblas sejak setahun lalu, belum diperbaiki.

Amblesan tanah di jalan itu sepanjang 10 meter dengan ketinggian sekitar 25 meter di Kampung Sawahlega RT 03/11, Desa Wargasaluyu, Kecamatan Gununghalu.



Kondisi itu dikeluhkan oleh warga dan pengguna jalan karena sangat mengancam dan berbahaya bagi keselamatan, terlebih di malam hari. Apalagi kondisi jalan perpaduan antara aspal dan beton itu terlihat menggantung akibat tanah yang di bawahnya telah hilang.

Jika kondisi dibiarkan lebih lama lagi bukan tidak mungkin jalan tersebut akan terputus akibat amblasnya tanah semakin melebar. "Kondisi seperti itu sudah lebih dari setahun dibiarkan, warga nggak tahu kapan bakal diperbaiki," kata Asep Komara (34), warga Kampung Sawahlega, ditemui di lokasi.

Dia melihat kondisi tanah setiap hari terus tergerus. Apalagi di musim hujan seperti saat ini. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga sekitar berjaga bergantian untuk mengatur arus kendaraan yang hanya bisa menggunakan satu lajur jalan.

Warga ingin Pemda KBB segera memperbaiki kondisi jalan dengan membangun tembok penahan tanah. "Sementara warga hanya bisa memasang rambu dan menutup sebagian jalan yang posisinya menggantung, agar jadi tanda bagi pengguna jalan yang lewat," ujar dia.

Tanah di jalan kabupaten ini ambles pada 20 April 2018 sekitar pukul 07.30 WIB. Penyebabnya, saat itu hujan turun terus menerus di lokasi kejadian yang membuat tanah menjadi labil.

Jalan ini memang berada pada tanah miring dan di bawahnya jurang dengan pepohonan lebat. Akses jalan ini cukup penting karena menjadi salah satu jalan utama dari Sindangkerta ke Gununghalu maupun sebaliknya.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) KBB Mohammad Ridwan mengatakan, pihaknya telah menganggarkan perbaikan jalan yang masuk ruas Sindangkerta-Celak tersebut di APBD 2019.

Estimasi anggaran untuk perbaikan tembok penahan tebing (TPT) sepanjang 10-15 meter dan jalannya sekitar Rp400-500 juta. Rencananya, perbaikan juga mencakup pada saluran air dan gorong-gorong yang berdekatan dengan jalan.

"Tadinya kami akan perbaiki di anggaran perubahan. Tapi ternyata estimasi biaya di atas Rp200 juta. Makanya baru di APBD murni ini dianggarkan. Perbaikan nantinya dilakukan dengan beton dan dalam satu atau dua bulan ke depan pengerjaan fisiknya siap dimulai," kata Ridwan saat ditemui di kantornya, Selasa (19/2/2019).