DPRD Jabar Dorong 100% Penerbangan dari Bandara Husein Dialihkan ke BIJB

Selasa, 19 Februari 2019 - 16:14 WIB
DPRD Jabar Dorong 100% Penerbangan dari Bandara Husein Dialihkan ke BIJB
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady (berbatik) saat meninjau lokasi proyek Tol Cisumdawu. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - DPRD Jawa Barat sepakat dengan rencana pengalihan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka. Bahkan, DPRD mendorong 100 persen penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara dialihkan ke BIJB.

Ketua Komisi V DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan, pengalihan 100 persen rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara akan mengakselerasi fungsi bandara yang diklaim terbesar kedua di Indonesia itu, setelah Bandara Soekarno Hatta.

Diketahui, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebelumnya menyatakan, pihaknya sudah mengantongi dua opsi untuk memaksimalkan fungsi Bandara Kertajati yang kini belum maksimal menyusul masih minimnya rute penerbangan di bandara tersebut.

Opsi pertama, yakni mengalihkan 100 persen rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Opsi kedua, hanya sebagian rute penerbangan yang dialihkan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati.

"Opsi pertama (100 persen dialihkan) pasti lebih akseleratif. Frekuensi penerbangan di BIJB Kertajati pasti menjadi lebih banyak," ujar Daddy di Bandung, Selasa (19/2/2019).

Menurut Daddy, opsi pertama mirip dengan kebijakan memindahkan rute penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, kecuali penerbangan militer.

"Hal yang sama bisa diberlakukan karena Bandara Halim Perdanakusuma maupun Husein Sastranegara merupakan bandara enclave," katanya.

Meski begitu, lanjut Daddy, sebelum opsi tersebut benar-benar diambil, diperlukan kesiapan dari Bandara Kertajati, salah satunya landasan pacu (runway) yang harus diperpanjang hingga 3.000 meter, agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.

"Kondisi existing 2.500 meter harus secepatnya ditambah 500 meter lagi. Dengan demikian, pesawat tipe Boeing 777 bisa take-off dan landing secara leluasa," jelasnya.

Selain itu, Bandara Kertajati juga harus secepatnya dilengkapi asrama haji untuk menunjang pemberangkatan jamaah haji. Terlebih, Bandara Kertajati ditargetkan menjadi bandara keberangkatan jamaah haji dan umrah mulai tahun ini.

"Dengan demikian, jamaah haji dan umrah asal Jabar dan Jateng bagian barat yang amat sangat banyak itu bisa berangkat dari Kertajati," kata Daddy.

Hal lain yang jauh lebih penting, tambah Daddy, yakni penyelesaian Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama menuju Bandara Kertajati dari kawasan Bandung Raya dan Priangan Timur.

"Alotnya proyek Cisumdawu ini lantaran terkendala pembebasan lahan, misalnya saja di Seksi I terkait lahan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) yang hingga kini belum rampung karena ada gugatan masyarakat, termasuk di Seksi II, serta persoalan lainnya," beber Daddy.

Dengan masih banyaknya persoalan yang belum tuntas dalam proyek Tol Cisumdawu, pihaknya memprediksi tol dengan panjang total 60 kilometer tersebut baru akan rampung dalam dua tahun ke depan.

"Menurut saya, lahan masih belum beres dan butuh waktu. Saya prediksi, Tol Cisumdawu baru selesai secara total dan bisa berfungsi paling cepat 2021," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1004 seconds (0.1#10.140)