Bahasa Asli Daerah Kurang Diminati Siswa di Karawang

Selasa, 19 Februari 2019 - 14:52 WIB
Bahasa Asli Daerah Kurang Diminati Siswa di Karawang
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Foto/Dok SINDOnews
A A A
KARAWANG - Pemkab Karawang masih kesulitan memasyarakatkan bahasa asli daerah di sekolah-sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan bahasa sunda masih sangat rendah dibandingkan bahasa asing.

"Nilai akademik siswa untuk menguasai bahasa asli daerah masih sangat rendah dibandingkan bahasa asing. Ini menjadi keprihatinan kita dan PR (pekerjaan rumah) yang harus segera kami tuntaskan. Ke depan kami akan melakukan langkah-langkah agar bahasa asli daerah bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Nandang Mulyana, Selasa (19/2/2019).

Menurut Nandang, Pemkab Karawang telah berupaya untuk melestarikan bahasa daerah melalui dunia pendidikan. Hal ini tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2009 yang kemudian direvisi menjadi Perda Nomor 3 Tahun 2017.

"Di sekolah itu kami wajibkan muatan lokal penggunaan bahasa sunda, setiap hari Rabu. Bahkan dalam setiap kegiatan sekolah juga disarankan menggunakan bahasa daerah. Namun kenyataannya hal ini sulit kita imlementasikan," ujarnya.

Nandang mengaku ada tiga bahasa daerah yang berlaku di Karawang yaitu bahasa sunda priangan, bahasa betawi, dan bahasa jawa cilamayaan. Penggunaan bahasa sunda priangan hampir digunakan di seluruh wilayah Karawang, sedangkan bahasa betawi banyak digunakan di Kecamatan Rengasdengklok dan sekitarnya. Sementara, bahasa cilamamayaan banyak digunakan di wilayah Kecamatan Tempuran hingga Cilamaya.

"Nantinya di sekolah akan diwajibkan menggunakan muatan lokal dari tiga bahasa tersebut," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9218 seconds (0.1#10.140)