Sinergitas SDC-BLK KBB Target Cetak 3.200 Wirausahawan Baru

Senin, 18 Februari 2019 - 21:21 WIB
Sinergitas SDC-BLK KBB Target Cetak 3.200 Wirausahawan Baru
Kepala BLK Lembang Aan Subhan (kedua dari kiri) bersama Kasubdit Kesempatan Kerja pada Direktorat Naker dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas dan Kadisnaker KBB Iing Solihin saat membahas program SDC di Ngamprah, KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Program Skill Development Center (SDC) akan bersinergi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam mendidik dan mencetak wirausahawan baru.

Selain menghasilkan entrepreneur program ini juga bisa menelurkan industriawan yang dibutuhkan dunia kerja sesuai dengan standarisasi pelatihan yang ketat.

Kepala BLK Lembang Aan Subhan mengatakan, mendukung program SDC di KBB karena bisa mengurangi angka pengangguran. Tahun lalu pihaknya telah mendidik sebanyak 600 lulusan SD dan SMP untuk menjadi wirausahawan baru atau mandiri.

Seperti di bidang pertanian tanaman, sayuran, buah-buahan, budidaya ikan, peternakan itik, puyuh, sapi, kambing, hingga pengolahan hasil pertanian.

"Tahun ini target kami adalah mendidik 3.200 pencari kerja di KBB untuk menjadi wirausahawan mandiri di bidang pertanian, peternakan, mekanisasi pertanian, hingga pengolahan hasil pertanian," kata Aan saat ditemui di kantor Disnaker KBB, Senin (18/2/2019).

Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka lulusan SD dan SMP di KBB sekarang angkanya dikisaran 7%.

Program SDC yang mendapatkan dukungan penuh Bupati Aa Umbara Sutisna, diharapkan dapat menjadi ujung tombak bagi upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan angkatan kerja melalui pendekatan bottom up.

Sebab SDC dirancang dapat melaksanakan lima fungsi yaitu pelatihan, pemagangan, uji kompetensi, sertifikasi, dan penempatan angkatan kerja.

"Tahap awal untuk program SDC ada 2.000 peserra pelatihan yang dilaksanakan di BLK Lembang. Sasarannya adalah lulusan SD dan SMP karena biasanya segmen itu terbentur pendidikan saat hendak masuk ke industri yang minimal mensyaratkan pendidikan SMA/SMK," sebutnya.

Sementara Kasubdit Kesempatan Kerja pada Direktorat Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas Muhammad Iqbal Abbas menilai, KBB paling serius dalam melaksanakan SDC.

Dukungan bupati, pendataan sistemik, baseline pengangguran by name by adress, serta ketersediaan lowongan pekerjaan dari 100 perusahaan, menjadikan KBB sangat layak menerapkan SDC.

"Kuota peserta yang ikut pelatihan dengan jumlah pengangguran yang mencapai 24.866 orang memang tidak seimbang. Karena itu pelatihan dan pemagangan dalam program SDC dilaksanakan bertahap," ucapnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.4246 seconds (0.1#10.140)