Petani Tembakau Pangandaran Hasilkan 150 Ton Daun Basah Per Tahun

PANGANDARAN - Setiap tahun petani tembakau di Kabupaten Pangandaran mampu menghasilkan daun tembakau basah hingga 150 ton. Volume produksi tersebut dihasilkan dari 25,79 hektare lahan tembakau di Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan di Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pangandaran Ridwan Mulyadi mengatakan, lahan perkebunan tembakau di Kabupaten Pangandaran terdapat di dua kecamatan, yaitu Padaherang dan Mangunjaya. "Lahan potensi penanaman tembakau di Pangandaran seluas 82 hektare," kata Ridwan.

Dari lahan potensi tersebut, ujar dia, rata-rata yang ditanami hanya seluas 25,79 hektare dengan hasil panen sebanyak 150 ton daun basah per tahun. "Untuk penyusutan hasil panen daun basah ke daun kering, rata-rata menyusut 17%," ujar dia.

Ridwan menuturkan, harga jual tembakau daun basah dipasaran dikisaran Rp7.000 hingga Rp10.000/kilogram. "Petani di Pangandaran tidak mau menjual daun tembakau ke pabrik rokok lantaran harganya murah," tutur Ridwan.

Dia mengungkapkan, para petani tembakau di Pangandaran lebih memilih memasarkan tembakau di pasar lokal dan ke Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman mengatakan, dengan adanya lahan tembakau, tiap tahun petani tembakau di Pangandaran mendapat anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

"Pada 2018 DBHCHT dialokasikan untuk membuat gudang tembakau di Desa Paledah, Kecamatan Padaherang dan pembuatan saluran air di Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang, juga sumur bor di setiap kelompok tani tembakau," kata Sutriaman.

Berdasarkan data, di Kabupaten Pangandaran tercatat 5 kelompok diantaranya empat kelompok tani tembakau. Mereka tersebar di Desa Paledah, Pasirgeulis, Sukanagara, dan Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, dan satu kelompok Desa/Kecamatan Mangunjaya.

"Rencananya pada 2019 DBHCHT akan dialokasikan untuk drainase ke 4 kelompok tani tembakau," terang Sutriaman.