Jokowi dan Prabowo Ditantang Wujudkan Kedaulatan Pangan

Senin, 18 Februari 2019 - 12:04 WIB
Jokowi dan Prabowo Ditantang Wujudkan Kedaulatan Pangan
KAHMI meluncurkan buku berjudul Pangan, Kebangsaan, dan Ketahanan Nasional sebagai kumpulan gagasan KAHMI untuk pemimpin Indonesia lima tahun ke depan. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menghadiahi dua calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebuah buku berjudul 'Pangan, Kebangsaan, dan Ketahanan Nasional' .

Buku yang diluncurkan KAHMI di Aula Center Kahmi, Jakarta, Jumat 15 Februari 2019 itu merupakan ekstraksi dari Simposium Kebangsaan ke-3 KAHMI yang diselenggarakan pada 21 Desember 2018 di Jakarta.

Para penulis buku ini terdiri dari beragam latar belakang profesi, mulai dari akademisi, pengamat dan pelaku kebijakan, termasuk di antaranya Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Rektor Universitas Brawijaya (Unibraw).

Kehadiran buku ini merupakan wujud kepedulian dan sumbangsih KAHMI terhadap perbaikan kebijakan dan tata kelola pangan di Indonesia. KAHMI menilai, ketahanan nasional tidak dapat terlepas dari isu ketahanan dan kedaulatan pangan.

Oleh karenanya, kumpulan gagasan dan pemikiran KAHMI diharapkan mampu memberi masukan kepada pemerintah, agar kebijakan yang dirumuskan dapat menyelesaikan akar persoalan terkait pangan yang ada di negeri ini.

"Tanpa adanya ketahanan pangan, dapat menjadi ancaman bagi ketahanan nasional," ujar Presidium MN Kahmi Siti Zuhro dalam keterangan persnya, Senin (18/2/2019).

Peluncuran diiringi penyerahan kepada buku kepada kedua kubu pasangan capres-cawapres yang berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Buku diterima oleh Arif Rosyid yang mewakili Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf serta Ferry Juliantono dan Dahnil Simanjuntak yang mewakili Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Melalui penyerahan buku tersebut, pihaknya berharap, siapa pun yang nanti terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, mampu merumuskan peta jalan kebijakan untuk kedaulatan dan ketahanan pangan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"KAHMI memiliki perhatian tinggi agar isu pangan tetap menjadi prioritas dalam visi-misi calon presiden/wakil presiden yang diturunkan melalui program kerja dengan arah dan cara yang tepat, sehingga mampu menjadi perekat kebangsaan dan memperkuat ketahanan nasional," jelasnya.

Editor Bustanul Arifin dan Lely Pelitasari menambahkan, secara substansial, buku ini membedah persoalan kebijakan pangan dan pembangunan pertanian pada setiap rezim pemerintahan di Indonesia. Secara khusus, buku ini juga menyajikan hasil-hasil analisa terhadap persoalan pangan pokok dan pertanian dalam perspektif ekonomi pembangunan dan ekonomi politik.

Dinamika politik dan kebangsaan yang mewarnai setiap periodisasi kepemimpinan rezim terkait isu-isu ketahanan nasional juga diuraikan secara rinci. Terakhir, buku ini membuka perspektif masa depan pangan dan pertanian, arah kebijakan jangka panjang, terutama fenomena Revolusi Pertanian 4.0 yang akan menentukan wajah pangan dan pertanian Indonesia ke depan.

"Perlu diketahui, pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia harus menjadi komitmen pemerintah dan negara. Sebab, kepemimpinan yang berjalan harus mampu menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rakyatnya. Semoga peluncuran buku ini mampu memberukan sumbangsih pemikiran untuk perbaikan kondisi pangan di negeri ini," kata Bustanul Arifin. (Baca Juga: Rizal Ramli Tantang Jokowi-Prabowo Sajikan 'Menu' Terbaik untuk Rakyat Indonesia(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2016 seconds (0.1#10.140)