Braksi Kemas Nobar Debat Kedua Capres di Bandung Bak Pesta Rakyat

BANDUNG - Gebrakan Satukan Indonesia (Braksi) menggelar nonton bareng (nobar) Debat Kedua Calon Presiden di Jalan Sukarno, Kota Bandung, Minggu (17/2/2019) malam.

Acara yang dikemas layaknya pesta rakyat itu menarik perhatian ratusan warga Kota Bandung. Nobar Debat Kedua Capres digelar sejak siang, menyajikan berbagai acara hiburn.

Seperti pertunjukan band dari komunitas difabel dan komunitas pengamen jalanan, flash mob, calung gembira, stand up comedy, dan lainnya. Masyarakat juga dapat menikmati aneka makanan kaki lima gratis.

Koordinator Komunitas Alumni ITB untuk Jokowi (AIWI) sebagai penggagas dan motor penggerak Braksi, Nila Oktaviany atau Illon mengatakan, nobar ini digagas komunitas Alumni ITB untuk Jokowi.

Nobar debat capres sebagai tindak lanjut dari deklarasi komunitas alumni perguruan tinggi di Jawa Barat mendukung Jokowi-Amin beberapa waktu lalu.

Banyak pihak yang juga bergabung dan ikut terlibat dan hadir pada nobar debat capres. Yaitu komunitas alumni Unpar (ParJo), Barudak Unpad Bersatu pilih Jokowi, Guru Join (Alumni UPI), Akang Teteh Universitas Pasundan ka 01, FOKAL UI, Alumni Ikopin Balad Jokowi-Amin, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Jabar, Yayasan Menuju Indonesia Emas, Alumni SMA Ngahiji, dan lainnya.

“Kami ingin kenalkan Braksi dan mengajak masyarakat untuk nobar debat ini. Konsepnya kami buat pesta kecil-kecilan. Acara ini sebagai persembahan kepada masyarakat Bandung,” jelas dia.

Illon menjelaskan, masyarakat tak hanya disodorkan tontonan debat antar calon presiden, tetapi juga diajak paham akan program yang ditawarkan Capres Jokowi - Amin. Di mana, dalam kesempatan tersebut ada komunikasi politik yang bakal disampaikan.

“Banyak masyarakat yang belum punya pilihan, akan mencoblos siapa. Melalui acara ini, kami berharap banyak masyarakat, lebih yakin pilih Jokowi. Termasuk menjaring swimming votter, setelah debat,” pungkas dia.

Di sela-sela nonton bareng debat capres, panitia juga menghadirkan panelis dari politikus muda Choky Sitohang, dosen politik Universitas Pasundan, dan lainnya.