Punya Trah Sunda, Ma'ruf Amin Malu jika Kalah di Jabar

Sabtu, 16 Februari 2019 - 23:24 WIB
Punya Trah Sunda, Maruf Amin Malu jika Kalah di Jabar
Cawapres Nomor Urut 01 Maruf Amin bersama Ketua Umum Barnus Nurdin Tampubolon dan seluruh relawan di Cimahi Convention Center, Kota Cimahi, Sabtu (16/2/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri deklarasi dan pelantikan DPD dan DPC Barisan Nusantara (Barnus) Provinsi Jawa Barat di Cimahi Convention Center, Kota Cimahi, Sabtu (16/2/2019) sore. Dia pun meminta seluruh relawan Barnus dan masyarakat Jawa Barat bisa memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 .

"Saya ini dianggap representasi keturunan masyarakat Jawa Barat (Sunda). Maka orang Jawa Barat harus mendukung dan memenangkan pasangan 01, karena kalau di sini (Jawa Barat) kalah, saya akan malu," tuturnya.

Karena itu, lanjut dia, masyarakat di Jawa Barat harus bisa memenangkan Jokowi-Amin. Targetnya, Jawa Barat bisa menang dengan persentase 70%, meskipun pada pemilu sebelumnya Jokowi kalah di Jawa Barat. Parameter itu dikarenakan keberhasilan pembangunan selama lima tahun oleh Jokowi sudah mendapatkan pengakuan masyarakat sebesar 70%.

Dia mengakui masih ada yang kurang, tapi hal itu bisa tertutupi oleh prestasi dan keberhasilan yang sudah dilakukan, seperti pembangunan jalan tol dari Cileunyi sebentar lagi tersambung hingga Tasikmalaya dan Tol Cianjur juga sedang dikerjakan. Berbeda dengan orang yang belum bekerja atau memimpin maka tentu belum ada kelihatan kurangnya.

"Dukung kami untuk menang di Indonesia dan menang di Jawa Barat. Apalagi dukungan partai di Jawa Barat ini banyak dan ada juga meski partai tidak mendukung tapi orangnya mendukung," kata Ma'ruf Amin didampingi Ketua Umum Barnus Nurdin Tampubolon.

Ma'ruf Amin menegaskan, Jokowi telah berbuat banyak untuk negeri ini seperti melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIS, dan PKH. Program-program itu lima tahun ke depan akan disempurnakan lagi manfaatnya. Dirinya juga menyiapkan program ekonomi yang berkeadilan, arus baru ekonomi Indonesia yang usulannya dari bawah. Tujuannya agar menghilangkan disparitas yang kuat dan lemah, pusat dan daerah.

"Intinya bagaimana pemerataan pembangunan diciptakan dengan pola bottom up, dengan tetap menjaga persatuan bangsa."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3847 seconds (0.1#10.140)