Disuguhi Kopi Asli Tasikmalaya, Pelajar Jepang Bilang Enak
A
A
A
TASIKMALAYA - Kunjungan belajar empat pelajar asal Shizuoka Seiko Gakuin, Jepang ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cipasung Kabupaten Tasikmalaya dimanfaatkan Owner Cafe Bareto Apip Ipan Permadi untuk mengenalkan kopi asli Tasikmalaya.
Apip membawa dua jenis Kopi Cigalontang dan Cibalong saat pelajar Jepang itu berkunjung ke Taman Buah Naga di Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Apip mempraktikan proses dan cara membuat minuman kopi. Dengan barista andal, empat pelajar Jepang dan guru pendamping mencicipi kopi yang disajikan dengan wadah dari tempurung kelapa.
Orang Jepang sampai terkesima karena pertama meminum kopi dengan wadah dari tempurung kelapa, meski diakui cara meracik kopi sama saja seperti kafe di Jepang.
Menurut Apip, kopi Cigalontang ini tumbuh dipinggir rumah warga dan kalau di kebun juga jadi pembatas tanah. Kala itu, 2010, ada program Perhutani untuk memanfaatkan lahan Perhutani dengan ditanami tanaman kopi.
Lama kelamaan ada petani yang membudidayakan kopi. Kemudian, Apip diberi contoh kopi Cigalontang yang siap diminum. Setelah dicicipi, rasa kopi itu serupa dengan kopi yang disuguhkan di kafe.
Apip lantas mengolah kopi Cigalontang dan dijual di kafe kopi miliknya.
"Nah, sudah dua kali dengan sekarang orang jepang dikenalkan dengan kopi Tasik ini," kata Apip, Kamis (14/2/2019).
Salah seorang pelajar Jepang, Keisuke mengatakan, rasa kopi Cigalontang enakdan tak jauh beda dengan kopi yang sudah populer di mancanegara. "Enak-enak," ujar dia.
Apip membawa dua jenis Kopi Cigalontang dan Cibalong saat pelajar Jepang itu berkunjung ke Taman Buah Naga di Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Apip mempraktikan proses dan cara membuat minuman kopi. Dengan barista andal, empat pelajar Jepang dan guru pendamping mencicipi kopi yang disajikan dengan wadah dari tempurung kelapa.
Orang Jepang sampai terkesima karena pertama meminum kopi dengan wadah dari tempurung kelapa, meski diakui cara meracik kopi sama saja seperti kafe di Jepang.
Menurut Apip, kopi Cigalontang ini tumbuh dipinggir rumah warga dan kalau di kebun juga jadi pembatas tanah. Kala itu, 2010, ada program Perhutani untuk memanfaatkan lahan Perhutani dengan ditanami tanaman kopi.
Lama kelamaan ada petani yang membudidayakan kopi. Kemudian, Apip diberi contoh kopi Cigalontang yang siap diminum. Setelah dicicipi, rasa kopi itu serupa dengan kopi yang disuguhkan di kafe.
Apip lantas mengolah kopi Cigalontang dan dijual di kafe kopi miliknya.
"Nah, sudah dua kali dengan sekarang orang jepang dikenalkan dengan kopi Tasik ini," kata Apip, Kamis (14/2/2019).
Salah seorang pelajar Jepang, Keisuke mengatakan, rasa kopi Cigalontang enakdan tak jauh beda dengan kopi yang sudah populer di mancanegara. "Enak-enak," ujar dia.
(awd)