Beruang Madu Jadi Korban Pelecehan Seksual, Aktivis Protes

Kamis, 14 Februari 2019 - 21:44 WIB
Beruang Madu Jadi Korban Pelecehan Seksual, Aktivis Protes
Aktivis Masyarakat Anti Sirkus Hewan Indonesia saat menggelar aksi protes terhadap eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap beruang madu. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Eksploitasi dan dugaan pelecehan seksual terhadap beruang madu asal Sumatera di arena sirkus di halaman Parkir Cimahi Mall, Jalan Gandawijaya, Kota Cimahi, mendapatkan protes keras dari aktivis pelindung satwa.

Dugaan pelecehan seksual terhadap beruang itu terekam dan tersebar di media sosial dalam video berdurasi 25 detik.Seorang pawang memegang kemaluan beruang bernama Bimo.

Protes itu salah satunya muncul dari aktivis yang mengatanamakan Masyarakat Anti Sirkus Hewan Indonesia. Mereka menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Stop!!! Pelecehan Kepada Beruang Bimo dan Band Animal Circus'.

"Alat kelamin beruang itu dipermainkan setiap hari, hanya untuk membuat pengunjung tertawa. Jelas itu merupakan pelanggaran dan pelecehan seksual terhadap hewan," kata koordinator aksi Marison Guciano kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).

Dia mengemukakan, setelah melihat video dan menyaksikan langsung pertunjukkan sirkus, pihaknya menemukan fakta bahwa beruang madu ini mengalami pelecehan seksual setiap kali pertunjukkan.

Perlakuan dari pihak pengelola sirkus telah melanggar UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 92 Tahun 2018.

"Beruang ini adalah satwa langka dan jumlahnya sudah sedikit. Oleh karena itu kami meminta pihak pengelola sirkus agar menghentikan pertunjukannya," ujar dia.

Koordinator sirkus Romi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan para aktivis hewan akan ditampung sebagai evaluasi perbaikan. Namun yang pasti pertunjukkan sirkus ini sudah melengkapi berbagai proses izin, termasuk mengikuti pedoman terutama untuk kesejahteraan satwa.

Perihal dugaan pelecehan terhadap hewan, Romi berkilah bahwa aksi itu hanya spontanitas dan bukan bermaksud untuk memegang kemaluan beruang.

"Atraksi itu spontanitas. Maksudnya untuk menutupi kemaluan, sebab beruang itu tak memakai celana. Nanti kami benahi, pertunjukan yang kurang bagus dihilangkan," kata Romi.

Pertunjukkan sirkus yang digelar di halaman Parkir Cimahi Mall itu sudah berlangsung sejak 14 Januari 2019. Ada empat jenis hewan yang dijadikan pertunjukkan, yakni beruang madu, lumba-lumba, burung kakak tua, dan berang-berang.

Dalam satu jam pertunjukkan, empat hewan itu bergantian melakukan aksinya ditemani pawang. Rata-rata penampilan setiap hewan 5 sampai 10 menit.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8909 seconds (0.1#10.140)