Tanggul Jebol, 2.000 Hektare Sawah di Subang Terancam Kekeringan
A
A
A
SUBANG - Sekitar 2.000 hektare sawah milik warga di Kabupaten Subang , Jawa Barat, terancam kekeringan. Hal ini dampak jebolnya Tanggul Irigasi Curug Agung di Kampung Melong RT 18/RW 07 Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Subang, pada Rabu 13 Februari 2019 siang.
"Jadi harus segera diperbaiki. Jika tidak, ada hampir 2.000 hektare sawah milik warga kekeringan," ujar Wawan (45) warga setempat yang juga petani padi di Subang, Kamis (14/2/2019).
Irigasi itu dikelola oleh PJT II, merupakan saluran sekunder atau cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk ke saluran kecil. Saluran ini mengaliri ribuan hektare areal pertanian padi yang ada di tujuh desa di Subang, yakni Desa Batusari, Desa Manyeti, Desa Dawuan Kidul, Desa Margasari, Desa Sukasari, Desa Dawuan Kaler, dan Desa Cisampih.
Saat tanggul jebol pun ada ribuan meter sawah di sekitarnya rusak. Tapi sekarang air sudah distop dari hulu. Jebolnya tanggul tersebut mencapai 10 meter. Penyebabnya diduga kondisi air yang overload menyusul tingginya intensitas hujan belakangan ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang Hidayat mengatakan, begitu tahu tanggul penahan air itu jebol, pihaknya langsung datang ke lokasi. Dia menyebut, di lokasi tanggul sebelumnya sudah ada kebocoran dan pernah ada perbaikan dari pihak PJT II. "Tapi sekarang malah jebol,"ujar dia.
Pemkab Subang pun, kata Hidayat sudah melakukan koordinasi dengan PJT II. Pihaknya meminta agar PJT II segera turun dan melakukan perbaikan. Sebab, saluran air itu fungsinya yang sangat vital untuk mengaliri areal pesawahan.
"Untuk sementara rencananya warga akan gotong royong memperbaiki agar jika hujan datang lagi sawah yang ada di bawahnya tidak kebanjiran lagi," katanya.
"Jadi harus segera diperbaiki. Jika tidak, ada hampir 2.000 hektare sawah milik warga kekeringan," ujar Wawan (45) warga setempat yang juga petani padi di Subang, Kamis (14/2/2019).
Irigasi itu dikelola oleh PJT II, merupakan saluran sekunder atau cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk ke saluran kecil. Saluran ini mengaliri ribuan hektare areal pertanian padi yang ada di tujuh desa di Subang, yakni Desa Batusari, Desa Manyeti, Desa Dawuan Kidul, Desa Margasari, Desa Sukasari, Desa Dawuan Kaler, dan Desa Cisampih.
Saat tanggul jebol pun ada ribuan meter sawah di sekitarnya rusak. Tapi sekarang air sudah distop dari hulu. Jebolnya tanggul tersebut mencapai 10 meter. Penyebabnya diduga kondisi air yang overload menyusul tingginya intensitas hujan belakangan ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang Hidayat mengatakan, begitu tahu tanggul penahan air itu jebol, pihaknya langsung datang ke lokasi. Dia menyebut, di lokasi tanggul sebelumnya sudah ada kebocoran dan pernah ada perbaikan dari pihak PJT II. "Tapi sekarang malah jebol,"ujar dia.
Pemkab Subang pun, kata Hidayat sudah melakukan koordinasi dengan PJT II. Pihaknya meminta agar PJT II segera turun dan melakukan perbaikan. Sebab, saluran air itu fungsinya yang sangat vital untuk mengaliri areal pesawahan.
"Untuk sementara rencananya warga akan gotong royong memperbaiki agar jika hujan datang lagi sawah yang ada di bawahnya tidak kebanjiran lagi," katanya.
(zik)