Kasus Mutilasi di Malaysia, Polisi Tahan 2 Rekan Bisnis Nuryanto

Kamis, 14 Februari 2019 - 11:38 WIB
Kasus Mutilasi di Malaysia, Polisi Tahan 2 Rekan Bisnis Nuryanto
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Polisi Diraja Malaysia menahan dua pria, I alias J dan MA, terkait kasus mayat termutilasi yang diduga sebagai Ujang Nuryanto (37) dan Ai Munawaroh (22). Potongan tubuh keduanya ditemukan di Sungai Baloh, Selangor, Malaysia pada 26 Januari 2019.

Namun, kedua pria yang merupakan rekan bisnis korban Ujang Nuryanto itu belum ditetapkan sebagai tersangka. Mereka masih diperiksa sebagai saksi karena selama di Malaysia Nuryanto berkomunikasi dan bertemu dengan I alias J dan MA yang merupakan warga negara Pakistan tersebut. Hal itu dikatakan Deki Rusdiana, kuasa hukum keluarga korban Nuryanto.

Dia mengemukakan, I alias J merupakan pria yang pertama kali dihubungi oleh adik kandung korban pada 22 Januari karena telepon seluler korban tak aktif sejak 21 Januari 2019. Kemudian J membantu mencari hotel tempat korban Nuryanto menginap.

J, ujar Deki, menemukan hotel itu tetapi tak mendapati Nuryanto di sana. Di kamar hotel yang tempati korban hanya barang-barang milik Nuryanto, seperti tas, pakaian, dan sepatu. "J ini yang melaporkan kasus orang hilang ke polisi Malaysia. Setelah itu ada penemuan mayat pada 26 Januari," ujar dia.

Deki menuturkan, selain nama J dan MA, ada satu pengusaha lagi berinisial M yang berbisnis dengan Ujang Nuryanto. "Namun M ini nggak terkait dengan kasus mutilasi itu. Dia hanya ada bisnis dengan Nuryanto," tutur Deki.

Disinggung tentang nilai tekstil yang dikirimkan Nuryanto ke rekan bisnisnya di Malaysia, Deki mengungkapkan, sekitar Rp2 miliar. Karena perjanjian kerja sama pembayaran hasil usaha diberikan tunai setiap bulan, Nuryanto terpaksa pulang pergi Bandung-Malaysia selama satu tahun terakhir.

Selama di Malaysia, ungkap dia, Nuryanto menempati kamar hotel yang telah dipesankan dan dibayar oleh rekan bisnisnya. "Dia ke sana untuk menagih kain ke rekan bisnisnya, tapi bukan utang. Nuryanto dan pengusaha Malaysia itu sepakat, hasil usaha diserahkan setiap bulan secara langsung," ungkap Deki. (Baca Juga: Pengusaha Asal Bandung Diduga Dibunuh di Malaysia, Ini Harapan Istrinya)(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0450 seconds (0.1#10.140)