Cegah Manipulasi, Pemprov Jabar Uji Coba Absensi Selfie

Selasa, 12 Februari 2019 - 20:43 WIB
Cegah Manipulasi, Pemprov Jabar Uji Coba Absensi Selfie
Sekda Jabar Iwa Karniwa. Foto/SINDONEWS/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat berencana menerapkan sistem absensi aparatur sipil negara (ASN) yang lebih canggih dibandingkan sistem sidik jari (finger print) untuk mencegah manipulasi data kehadiran ASN di tempat kerja masing-masing.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, sistem baru yang akan diterapkan tersebut, yakni menggunakan swafoto (selfie) lewat kamera smartphone ASN. Kini, pihaknya tengah melakukan uji coba sistem tersebut.

"Itu baru kami terapkan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan mengacu pada (revolusi industri) 4.0. Artinya, secara sekejap bisa kita ketahui dan tidak bisa dimanipulasi," kata Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (12/2/2019).

Menurut dia, sistem absensi selfie ini akan lebih transparans dan pengumpulan data jauh lebih cepat karena menggunakan aplikasi smartphone.

Meski begitu, Iwa mengakui, sistem ini belum bisa diterapkan pada ASN Pemprov Jabar secara menyeluruh. Pasalnya, tidak semua ASN Pemprov Jabar memiliki smartphone.

"Tidak seluruh ASN mempunyai handphone yang sama. Itu yang sedang kami carikan solusinya. Kan tidak semua punya juga, terutama di daerah yang sinyalnya tidak ada," ujar dia.

Sebagai langkah awal, tutur Iwa, uji coba sistem absensi ini akan diterapkan kepada 13.000 ASN di lingkungan Pemprov Jabar. Nanti, sistem absensi sama akan diterapkan kepada 25.000 ASN yang merupakan guru SMA dan SMK di Jabar. "Kalau sekarang sebagian besar absensi masih dilakukan secara manual," tutur Iwa.

Iwa mengungkapkan, Pemprov Jabar masih menyiapkan aplikasi khusus untuk absensi ini, termasuk nama ASN. Selain itu, penerapan sistem ini pun terus dikoordinasikan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar.

"Kepala BKD membahas soal peningkatan disiplin ASN, salah satunya pengembangan sistem informasi mengenai kepegawaian dan absen. Ini masih tahap uji coba. Ini mungkin yang paling canggih," ungkap Iwa.

Absensi dengan cara berswafoto atau sistem face recognation ini, tandas Iwa, bakal memberikan identitas dan lokasi absensi secara jelas. Swafoto pun harus dilakukan secara langsung, tidak bisa memakai foto yang disimpan di memori smartphone.

"Saya belum evaluasi, tetapi masukan-masukannya sudah ada. Ini untuk PNS dan non-PNS, paling efektif karena saya bisa langsung tahu siapa yang masuk dan tidak karena datanya masuk ke ruangan saya nantinya," tandas Iwa.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5158 seconds (0.1#10.140)