Generasi Milenial Diajak Kembangkan Desa Wisata Bermuatan Lokal

Sabtu, 09 Februari 2019 - 23:46 WIB
Generasi Milenial Diajak Kembangkan Desa Wisata Bermuatan Lokal
Gerakan Nyaah ka Lemah Cai Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, KBB, sedang merancang program dalam meningkatkan daya saing desa, khususnya pengembangan desa wisata bermuatan lokal, Sabtu (9/2/2019). Foto/SINDOnews/Adi H
A A A
BANDUNG BARAT - Potensi wisata alam, budaya, bunga, kuliner, hingga sayuran di wilayah Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sangat besar untuk dikembangkan. Namun, hingga sekarang potensi tersebut belum tereksplor dan terintegrasi.

"Melihat banyaknya potensi tersebut, kami ingin mengembangkan konsep desa wisata yang kental dengan muatan-muatan lokal (tradisional)," kata inisiator 'Gerakan Nyaah ka Lemah Cai' Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, KBB, Riyani Soedarmo saat kegiatan ngariung warga dalam meningkatkan daya saing desa, Sabtu (9/2/2019) petang.

Dirinya menilai, berbicara potensi sumber daya alam di Kawasan Bandung Utara khususnya Kecamatan Lembang, Parongpong, dan Cisarua, sudah tidak perlu disangsikan lagi. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana menggenjot SDM generasi mudanya supaya kemampuan mereka muncul dan tereksplorasi sesuai minatnya di bidang masing-masing.

Secara kemampuan, generasi milenial kini ini sudah cukup baik, apalagi dengan kemudahan akses teknologi informasi yang bisa diakses dengan cepat melalui gadget. Tinggal mereka diarahkan dengan contoh baik dari orang tuanya atau senior-senior di lingkungannya tentang bagaimana membangkitkan motivasi, daya nalar, serta kreativitas ke arah yang positif agar tidak menjadi salah arah.

"Yang tinggal diperkuat dari generasi milenial ini adalah keberanian. Bagaimana mereka berani untuk berkreasi dengan bimbingan yang on the track," ujarnya.

Tentang konsep desa wisata yang ingin dikembangkannya, dia ingin menciptakan ruang berekpresi para generasi muda. Mereka bisa menampilkan beragam kreasi seni tradisional sehingga menjadi daya tarik wisatawan. Hal itu dikolaborasikan dengan wisata pendukung lainnya termasuk kemampuan dalam berbahasa Inggris. Bukan itu saja, ada juga program pembuatan koperasi anak muda, berwirausaha, hingga pelatihan manajemen keuangan.

"Prinsipnya anak muda ini harus terus diberi motivasi agar menjadi pribadi yang tangguh, berani, dan jujur. Jangan manjakan mereka melalui pinjaman uang tapi beri kailnya supaya mereka bekerja keras, dan kami sudah memberi contoh melalui program Cigugur Girang Turun Gunung."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5081 seconds (0.1#10.140)