Rizal Ramli Tantang Jokowi-Prabowo Sajikan 'Menu' Terbaik untuk Rakyat Indonesia

Jum'at, 08 Februari 2019 - 10:49 WIB
Rizal Ramli Tantang Jokowi-Prabowo Sajikan Menu Terbaik untuk Rakyat Indonesia
Pakar ekonomi Rizal Ramli menantang Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto memberikan janji terbaiknya bagi rakyat Indonesia di sisa masa kampanye Pilpres 2019 yang tinggal sekitar dua bulan lagi. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pakar ekonomi Rizal Ramli menantang calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto memberikan janji terbaiknya bagi rakyat Indonesia di sisa masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang tinggal sekitar dua bulan lagi.

Janji itu pula yang sangat dia tunggu sebelum dirinya benar-benar memutuskan dukungan terhadap salah satu dari dua capres itu. Rizal mengaku, tak ingin terburu-buru memutuskan dukungan sebelum dirinya mendapat janji terbaik dari Jokowi maupun Prabowo Subianto.

"Jangan cepet-cepet dong kita mutusin, jangan cepet-cepet karena kita ingin menunya ini lebih baik untuk rakyat Indonesia. Jadi jangan cuma nawarin menu tahu tempe, tapi menu yang lebih baguslah. Jadi kedua calon presiden kita dorong untuk tawarin menu daging di meja makan, ikan, ayam, pake dessert," tutur Rizal saat ditemui di kawasan Jalan Malabar, Kota Bandung, Kamis (7/2/2019) malam.

Rizal pun mencontohkan apa yang dia maksud 'menu' tersebut. Dia menyebut, di bidang ekonomi, dirinya menunggu siapa capres yang berani menawarkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Dia yakin, dengan angka pertumbuhan tersebut, Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik.

"Kalau hanya 5 persen doang mah enggak cukup. Kalau 8 persen maka upah buruh pasti naik, lapangan kerja jauh lebih banyak, negara lain dulu bisa di atas 10 persen. Kita juga harus bisa," ujar Rizal yang juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di era Presiden Jokowi ini. (Baca Juga: Seharian Ini Ada 3 Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf di Tasikmalaya
Disinggung apa yang harus dilakukan kedua capres untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut, Rizal menyebut, salah satunya harus mampu mewujudkan kedaulatan pangan. Dia yakin, dengan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah, Indonesia seharusnya mampu berdaulat dalam sektor pangan.

"Harusnya kita itu eksportir pangan di Asia. Tapi, hari ini kita importir segala macam yang paling gede. Gula paling gede di dunia, beras, jagung, segala macam paling besar di dunia," keluhnya.

Kondisi tersebut menurutnya tak lepas dari kebijakan Presiden Jokowi yang tidak konsisten antara tujuan dengan strategi, kebijakan, dan personalnya. Dia menyesalkan kebijakan Presiden Jokowi terkait impor pangan yang disebutnya 'ugal-ugalan'.

"Istilahnya tujuannya ke kanan supaya kita berdaulat pangan, tapi kebijakannya impor ugal-ugalan yang merugikan petani dan sebagainya. Sehingga, terjadilah impor kita tinggi sekali," tegas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9597 seconds (0.1#10.140)