Generasi Milenial Jangan Terjebak Konflik SARA
Adi Haryanto
CIMAHI - Maraknya isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) menjelang Pilpres 2019 dikhawatirkan menyebabkan bangsa ini terpecah belah.
Oleh karena itu generasi milenial yang populasi dan jumlah suaranya sangat banyak diharapkan tidak terjebak dalam konflik SARA yang menyebabkan permusuhan tanpa ujung itu.
"Perbedaan pilihan calon presiden pada Pilpres 2019 jangan menjadi pertarungan antarpendukung. Generasi milenial juga harus cerdas memilah agar tidak terjerumus dalam konflik SARA karena itu budaya yang tidak bagus," kata Pengamat politik UIN Sunan Gunung Djati Engkos Kosasih di sela diskusi 'Peran Ideologi dan Politik dalam Mewujudkan Pemilu Damai' yang diinisiasi HMI Komisariat Achmad Yani, di Kota Cimahi, Kamis (7/2/2019).
Baca Juga:
Dia menilai, isu SARA sengaja dimunculkan sebagai mainan pihak-pihak yang belum matang secara pengetahuan politiknya. Jika kapabilitas calon bagus, program yang dijanjikan sangat merakyat dan menarik, kenapa harus menjual isu hoax dan SARA.
"Sebab bisa jadi itu mencerminkan sikap putus asa dan tidak percaya diri, sehingga pada akhirnya berusaha menghalalkan segala cara untuk menang," ujar dia.
Para pendukung pasangan capres dan cawapres, tutur Engkos, tidak perlu bertentangan hingga berdarah-darah hanya karena berbeda pilihan. Siklus demokrasi ini sudah rutin berjalan setiap lima tahun, jadi seharusnya bisa dikawal tanpa mendahulukan perbedaan ideologi.
Engkos menuturkan, generasi milenial yang banyak masuk dalam kategori swing voters, juga harus mendahulukan azas sosial, pertemanan, dan hubungan antara satu sama lain, ketimbang mendukung secara fanatik salah satu paslon.
Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Arlan Siddha menilai saat ini dua paslon capres-cawapres sedang beradu strategi menarik perhatian swing voters yang jumlahnya sekitar 15-20%.
Sejauh ini elite di kedua kubu sepertinya berusaha memainkan isu untuk saling serang dan berjuang mendapatkan simpati rakyat. Tapi yang jangan dilupakan adalah persaingan politik harus tetap memberikan edukasi ke masyarakat bukan justru memecah belah.
"Mendekati pencoblosan sebaiknya para capres-cawapres melempar program dan gagasan ke masyarakat, supaya terlihat dan dinilai publik," kata Arlan.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Komisariat Achmad Yani Juliyana berharap kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, organisasi mahasiswa, dan berbagai komunitas ini bisa memberikan pesan positif pemilu damai.
Generasi muda juga harus berani berperan aktif untuk menjawab permasalahan yang muncul di masyarakat demi terwujudnya pemilu yang damai tanpa isu SARA.
"Pemuda dan mahasiswa mesti menjadi garda terdepan demi menciptakan kondusivitas Pilpres 2019 dengan penuh rasa kebangsaan demi terjaganya keutuhan NKRI," tandas Juliyana.
(awd)
Berita Terkait
- Pemkot Cimahi Terus Kembangkan Koperasi dan UKM agar Berdaya Saing
- Presiden dan Wapres Dipilih MPR Dinilai Khianati Reformasi
- Pilpres Aman dan Damai, Moja Cigugurgirang Apresiasi TNI-Polri
- Ajay-Ngatiyana Bertekad Wujudkan Seluruh Janji Kampanyenya
- Ketua KNPI Dukung Pernyataan Erick Thohir soal Menteri Berkeringat
- Bappenda Kota Cimahi Tindak Tegas Penunggak Pajak
- Awal Musim Hujan, Sampah di Cimahi Diprediksi Naik 3-4 Ton
- Perdagangkan Wanita dengan Modus Dinikahkan, WNA Asa China Dibekuk
- Dari Bekas Tempat Kos AR dan S, Densus 88 Sita Sejumlah Barang
- Menristekdikti Dorong Cimahi Techno Park dari Lokal Jadi Global
BACA JUGA
- Hasim Rahman dan Pelatih Tinju Beri Bocoran Joshua Cara Bekuk Ruiz
- Babak I: Timnas Indonesia U-23 Masih Ditahan Imbang Myanmar
- Zulkifli Hasan: Rakernas Hanya Bahas Waktu Pelaksanaan Kongres PAN
- Perwira Saudi Penembak Pangkalan Militer AS: Amerika Negara Kejahatan
- 6 Trik Diet Mediterania Penuh Gizi, tapi Bikin Berat Badan Turun
- KAI Expo 2019, Dorong Kinerja Industri Pariwisata
- Karate Tambah Dua Medali Emas untuk Indonesia
- Wabup Sutjidra Resmikan Gedung Layanan Perpustakaan
- Pemimpin Kunci Wujudkan Smart ASN
- Terungkap, Sistem Pertahanan Rusia Tembak Jatuh Drone AS di Libya