Segitiga Emas Patimban-Kertajati-Cirebon Jadi Pusat Industri Baru

Kamis, 07 Februari 2019 - 21:02 WIB
Segitiga Emas Patimban-Kertajati-Cirebon Jadi Pusat Industri Baru
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri Muprov VII Kadin Jabar 2019 di Hotel Aston Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/2/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
CIREBON - Provinsi Jawa Barat akan membangun pusat industri baru di wilayah segitiga emas, yakni Kertajati-Patimban-Cirebon untuk menekan ketimpangan ekonomi di provinsi berpenduduk lebih dari 46 juta jiwa ini.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kawasan industri tersebut akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jabar dan menjadi bagian dari lima strategi untuk menekan ketimpangan ekonomi.

Selain pembentukan pusat industri baru, kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini, strategi lain, yakni memaksimalkan pembangunan infrastruktur, peningkatan komoditas perdagangan, pengembangan kawasan destinasi wisata, dan pembangunan Jabar sebagai provinsi digital.

"Kami sudah mendeklarasikan tadi bahwa pertumbuhan masa depan Jawa Barat di segi tiga Patimban-Kertajati-Cirebon. Jadi, nanti wilayah paling maju, futuristik, dan luar biasa ada di segi tiga daerah itu," kata Emil saat membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar 2019 di Hotel Aston Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/2/2019).

Emil mengemukakan, nanti, semua industri padat karya akan dipusatkan di wilayah segitiga emas tersebut dan tidak berpencar di berbagai daerah di Jabar.

"Hari ini industri padat karya banyak pindah karena urusan upah. Kami akan tahan supaya tidak pindah ke Jawa Tengah atau Vietnam dengan menyediakan tempat yang cocok, memadai di zona ini," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Emil menuturkan, untuk memaksimalkan seluruh peluang ekonomi di Jabar, pihaknya telah menyiapkan program Saudara Jabar dimana Kadin Jabar akan menjadi mitra utama program ini.

"Itu adalah komitmen kami agar peluang-peluang ekonomi di Jawa Barat ini didahulukan kepada pengusaha-pengusaha di Kadin Jawa Barat," tutur Emil.

Saudagar Jabar, ungkap Gubernur, diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar, di mana dunia usaha juga bisa ikut terlibat untuk menekan masalah ketimpangan ekonomi yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan di Jabar.

"Insya Allah, dengan komitmen saya sebagai Gubernur, pertumbuhan akan semakin maju. Kadin Jabar juga akan makin maju sebagai mitra dengan program-program dan ketimpangan di Jawa Barat akan kita hilangkan," ungkap Gubernur.

Diketahui, Muprov VII Kadin Jabar mengangkat tema "Meningkatkan Sinergitas Dunia Usaha Dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Menuju Jabar Juara" dengan agenda evaluasi kinerja, pelaksanaan program, dan menetapkan arah strategi dan kebijakan umum Kadin Jabar lima tahun ke depan.

Agenda utama lainnya, yaitu pemilihan Ketua Umum Kadin Jabar periode 2019-2024 dengan tiga kandidat, yakni Rudy Rakian, Boris Syaifullah, dan Tatan Pria Sudjana.

Muprov VII Kadin Jabar tahun ini dihadiri sekitar 400 orang peserta yang terdiri dari Ketua Kadin dari 27 kabupaten/kota di Jabar serta 28 asosiasi/himpunan pengusaha yang sudah diseleksi menjadi 16 asosiasi yang nantinya akan hadir dalam konvensi.

Ketua Umum Kadin Jabar yang baru diharapkan mampu menjadikan pengusaha Jabar bersaing secara global. Selain itu, mampu meningkatkan sinergi dan kerja sama dengan pemerintah daerah.

"Tantangan ke depan mengenai dunia usaha cukup menantang. Saya harap dunia usaha Indonesia, khususnya Jawa Barat harus siap, tingkatkan inovasi, kreativitas, dan profesionalisme. Kadin Jabar ke depan harus menyelesaikan dan menyinergikan program-programnya dengan program pemerintah dalam menggerakkan ekonomi daerah," kata Ketua Umum Kadin Jabar Agung Suryamal.

"Kami pengusaha, maka kami kedepankan produktivitas, kualitas diri, dan profesionalisme," tandas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3229 seconds (0.1#10.140)