Kesaksian Iwa saat Dikonfrontir di Sidang Meikarta

Kamis, 07 Februari 2019 - 00:46 WIB
Kesaksian Iwa saat Dikonfrontir di Sidang Meikarta
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, kembali hadir sebagai saksi dalam kasus suap perizinan Meikarta di Pengadilan Tipikor pada PN Bandung, Rabu (6/2/2019).

Iwa dikonfrontir dengan kesaksian dari empat saksi lain, yakni anggota DPRD Jabar Waras Wasisto, anggota DPRD Kabupaten Bekasi Soleman, tersangka Neneng Rahmi Nurlaeli (Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi), dan Hendry Lincoln (Sekdis PUPR).

Hal-hal yang dikonfrontir terkait pertemuan dan penerimaan atau permintaan uang terkait pengurusan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Bekasi.

Iwa tetap membantah meski empat saksi lain, Waras, Soleman, Neneng, dan Hendry, menyebut ada uang yang diberikan kepada Iwa.

Jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK bertanya kepada Iwa terkait pengakuan saksi lain terkait pemberian uang. Namun Iwa dengan tegas tetap membantah menerima. "Apakah Pak Iwa nggak pernah menerima?," tanya jaksa Yadyn.

"Tidak," kata Iwa dengan suara tinggi.

"Soal banner sesuai keterangan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan Iwa)?," tanya jaksa lagi.

"Kami tidak meminta banner, mengasihkan contoh saja tidak. Hanya dapat informasi, nggak tahu dipasang di mana, nilainya berapa. Saya tidak meminta dibuatkan," kata Iwa.

"Jadi tidak mengakui semua pemberian?" tanya jaksa.

"Tidak," jawab Iwa.

Di tengah sesi tanya jawab itu, majelis hakim Judijanto Hadilesmana menyela. "Dicatata ya. Ini sudah diberi sumpah semua. Kalau enggak bener akan dipertimbangkan dalam perkara putusan," kata Judijanto.

Hakim lalu bertanya kepada para saksi Waras Wasisto soal uang Rp500 juta yang diserahkan Hendry Lincoln kepada anggota DPRD Bekasi Sulaeman lalu dilanjutkan ke Waras. "Pak Waras, sudah diserahkan yang Rp500 (juta)," kata hakim.

"Sudah melalui staf saya lalu ke staf Pak Iwa," ujar Waras.

Hakim lalu melempar lagi kepada Iwa soal pernyataan Waras itu. Iwa tetap bersikukuh dengan membantah menerima uang. "Bagaimana Pak Iwa, nggak menerima?," tanya hakim.

"Tidak pak," jawab Iwa.

"Kalau banner itu siapa?," tanya hakim lagi.

"Saya tidak tahu," jawab Iwa.

"Masa banner enggak tahu," ujar hakim..

"Saya tidak meminta dan tidak memberikan contoh," kata Iwa.

Hakim lalu menanyakan kepada Waras soal banner. Waras menyebut sejak pemberian dari Sulaeman, uang itu untuk banner. Begitupun setelah menghubungi Iwa yang meminta langsung dibuatkan banner.

"Dari awal ngomong untuk banner uang dari Sulaeman," kata Waras.

"Ini bagaimana. Artinya setelah kroscek dikonfrontir hasilnya seperti ini. Pak Iwa seperti itu Pak Waras seperti itu. Yang mana yang bener. Tapi dari semuanya ini bilang untuk pak Iwa," kata hakim.

Hakim lalu menanyakan soal pertemuan di kilometer 72 antara Neneng Rahmi, Hendry Lincoln, Waras, Sulaeman, dan Iwa. Pertemuan ini disebut-sebut awal mula terjadinya pemberian.

Dalam persidangan sebelumnya, Iwa menyebut pertemuan itu atas permintaan Waras. Namun justru sebelum konfrontir, Waras menyebut pertemuan itu diawali atas ajakan Iwa seusai pulang dari Cirebon.

"Di kilometer 72, itu atas permintaan siapa? Yang telepon siapa?," tanya hakim.

"Pak Iwa kasih tahu saya dia pulang dari Cirebon," kata Waras.

Saat ditanyakan kepada Iwa, jawaban Iwa berbeda. Iwa menyebut justru dirinyalah yang diminta Waras. "Saya diminta Pak Waras," kata Iwa.

"Saya nggak mungkin minta, jabatan saya apa. Mohon maaf nih, masa saya merintahkan Sekda, nggak mungkin lah," kata Waras menyaggah pernyataan Iwa.

Hakim kembali lagi menanyakan soal penerimaan dari Neneng dan Hendry kepada Iwa. Iwa lagi-lagi membantah menerima baik uang maupun banner. "Saya tidak meminta," kata Iwa.

"Terus yang minta siapa?," tanya hakim menegaskan.

"Saya tetap tidak (meminta)," kata Iwa.

"Keterangannya ini beda. Kalau ngaku ya rutan penuh. Terserah ini sudah seperti ini. Tetap keterangan Soleman, Neneng, dan Hendry juga seperti itu alirannya kan ke Iwa. Yang penting seperti itu ya," kata Hakim.

Seusai persidangan, Iwa tak banyak bicara. Saat ditanya wartawan perihal penerimaan uang, Iwa hanya menjawab tidak sambil berjalan cepat. "Tidak, tidak," kata Iwa.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7178 seconds (0.1#10.140)