Lebih Baik Dibanding 2017, Ekonomi Jabar 2018 Tumbuh 5,64%

Rabu, 06 Februari 2019 - 19:42 WIB
Lebih Baik Dibanding 2017, Ekonomi Jabar 2018 Tumbuh 5,64%
BPS merilis angka pertumbuhan ekonomi Jabar 2018 di Kantor BPS Jabar, Jalan PHH Mustopa, Kota Bandung, Rabu (6/2/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Ekonomi Jawa Barat tercatat mengalami pertumbuhan 5,64% selama 2018 atau lebih baik dibanding 2017 yang hanya 5,35%.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Asep Riyadi mengatakan, membaiknya pertumbuhan ekonomi Jabar didorong oleh membaiknya lapangan usaha semua sektor, kecuali pertambangan, dan penggalian. Sektor ini tercatat mengalami penurunan 4,11%.

“Sedangkan pertumbuhan tertinggi didorong oleh sektor real estate sebesar 9,64%. Diikuti sektor informasi dan komunikasi 9,14% dan jasa perusahaan sebesar 8,64%,” kata Asep di Kantor BPS Jabar, Jalan PHH Mustopa, Kota Bandung, Rabu (6/2/2019).

Sementara itu, sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sendiri, ujar dia, ditopang oleh komponen konsumsi rumah tangga. Komponen ini tercatat paling tinggi, mencapai 3,13%.

Konsumsi rumah tangga pada 2018, tercatat lebih baik dari 2017 yang hanya 2,89%. Walaupun, masih lebih tinggi pengeluaran konsumsi pada 2016 yang mencapai 3,34%.

“Selain konsumsi rumah tangga, sumber pertumbuhan lainnya yang cukup tinggi adalah pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,46%. Sementara komponen lainnya menyumbang andil 1,05%,” ujar dia.

Kendati pertumbuhan ekonomi Jawa Barat selama 2018 cukup baik, namun bila dilihat dari periode triwulan, kontribusi triwulan IV 2018 kurang begitu memuaskan. BPS mencatat, terjadi kontraksi minus 0,47% bila dibandingkan triwulan III/2018.

Minusnya pertumbuhan ekonomi di triwulan IV, disebabkan efek musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sektor tersebut mengalami penurunan minus 26,99%.

Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa, minus 1,39%. Serta komponen perubahan inventori sebesar minus 1,20%.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3998 seconds (0.1#10.140)