Deklarasi Dukung 01 Selesai, Gerbang Pesantren Ini Dipasangi Spanduk 02

Rabu, 06 Februari 2019 - 13:55 WIB
Deklarasi Dukung 01 Selesai, Gerbang Pesantren Ini Dipasangi Spanduk 02
Gerbang Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya dipasangi spanduk Prabowo-Sandi beberapa menit setelah deklarasi Ulama Se-Kota Tasikmalaya mendukung Jokowi-Maruf bubar. Foto/ SINDOnews/Jani Noor
A A A
TASIKMALAYA - Perbedaan dukungan bisa terjadi di mana saja, termasuk di pondok pesantren. Seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya yang hanya dalam hitungan detik beralih dukungan.

Padahal, di pesantren tersebut sebelumnya dilakukan Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya Mendukung Paslon Nomor Urut 01 Jokowi-Ma'ruf yang dipimpin Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman pada Selasa (5/2/2019).

Bahkan, pembacaan doa pun dilakukan Pengurus Pesantren Sulalatul Huda yakni KH Aminudin Bustomi yang juga menantu dari pendiri pesantren Almarhum KH Didi Abdul Majid, ulama terkenal di Kota Tasikmalaya.

Adalah salah satu putra pendiri pesantren, Silmi Abdussalam yang menyatakan deklarasi tersebut tidak sesuai rencana. Semula sosialisasi ekonomi syariah, tapi praktiknya menjadi deklarasi dukungan.

"Ya kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga sangat keberatan karena kami mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Maruf," ujarnya, Selasa (5/2/2019) malam.

Menurut Silmi, setelah deklarasi dukung Jokowi-Ma'ruf juga langsung dipasang spanduk Paslon 02 Prabowo-Sandi di gerbang pesantren, termasuk di dalam pesantren. Hal ini, tuturnya, sebagai penegasan bahwa Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh tidak ke Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Ma'ruf," ucapnya. (Baca Juga: Teriakan 'Prabowo' Warnai Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya Dukung Jokowi-Maruf
Maka, kata Silmi, sangat wajar kalau keluarga bereaksi karena merasa dibohongi. "Di susunan acara juga tak ada itu deklarasi, yang ada sosialisasi ekonomi syariah," ujarnya.

Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya itu sempat menghebohkan publik. Sebab, dalam video yang viral di media sosial itu ada teriakan 'Prabowo' serta penurunan spanduk deklarasi.

Sementara Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum maupun Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman memilih bungkam ketika ditanya insiden tersebut.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1413 seconds (0.1#10.140)