Tanpa Kaki dan Tangan, Jaya Mampu Perbaiki Radio dengan Mulutnya

Selasa, 05 Februari 2019 - 20:57 WIB
Tanpa Kaki dan Tangan, Jaya Mampu Perbaiki Radio dengan Mulutnya
Cecep Jaya Sumpena (29), warga Kampung Rancapanggung, RT 05/09, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), saat menunjukkan kebolehannya dalam memperbaiki peralatan elektronik dengan mulutnya. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Keterbatasan fisik tak membuat Cecep Jaya Sumpena (29), warga Kampung Rancapanggung, RT 05/09, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyerah dan berpangku tangan.

Dengan 'kelebihan' yang diberikan Sang pencipta dan di tengah keterbatasannya, dia mampu mereparasi peralatan elektronik yang rusak dengan menggunakan perkakas obeng yang dijepit dengan mulutnya.

Tanpa Kaki dan Tangan, Jaya Mampu Perbaiki Radio dengan Mulutnya


Terlahir dengan kondisi tidak memiliki kaki dan tangan, membuat pria yang sehari-hari disapa Jaya ini berbeda di antara rekan-rekan seusianya. Meskipun terkadang keterbatasan fisik itu membuat Jaya merasa malu terutama ketika berada di keramaian karena kerap menjadi pusat perhatian banyak orang. Tapi dia tetap mensyukuri apa yang telah diberikan Pencipta kepadanya.

"Perasaan malu ada, tapi sudah terbiasa. Jadi disyukuri aja. Toh setiap manusia tidak ada yang sempurna, dan saya yakin di tengah keterbatasan ada kelebihan yang diberikan-Nya kepada hambanya ini," kata Jaya yang didampingi istrinya Yani (39), Selasa (5/2/2019).

Tanpa Kaki dan Tangan, Jaya Mampu Perbaiki Radio dengan Mulutnya


Saat ini dia sedang fokus berbisnis bibit tanaman yang dijualnya secara online. Selain itu dia pun terus mengembangkan hobinya dalam memperbaiki barang-barang elektronik. Keahlian itu dipelajarinya secara autodidak sejak berumur 10 tahun. Seperti yang ditunjukkannya saat memperbaiki barang elektronik berupa speaker.

Dengan menggunakan obeng yang dicapit di mulutnya, dia terlihat teliti memperbaiki detail komponen-komponen yang terdapat pada speaker. Kegemarannya itu menjadi hiburan sambil mengisi waktu luang sambil menunggu ada pembeli bibit tanaman secara online. Barang-barang elektronik yang bisa diperbaiki di antaranya handphone, DVD, speaker, hingga radio.

"Kalau untuk memperbaiki TV saya belum berani karena memiliki tegangan tinggi. Meski tidak khawatir tersengat listrik, tapi kalau terjadi saat mereparasi HP atau radio tegangannya tidak terlalu besar," ucapnya sambil tersenyum.

Jaya menuturkan, barang elektronik yang diperbaiki masih berkutat pada barang milik pribadi. Dia mengaku belum pernah sekali pun memperbaiki barang elektronik milik orang lain. Adapun waktu yang dibutuhkan olehnya untuk memperbaiki satu buah barang elektronik tergantung pada jenis kerusakannya dan apakah ada barang yang harus diganti atau tidak.

Meski demikian, Jaya mengaku ke depan memiliki hasrat untuk menekuni bidang elektronik. Saat ini, dia mengontrak rumah bersama istrinya seharga Rp400.000/bulan. Nominal itu menjadi tanggungan yang cukup berat mengingat penghasilan yang diperoleh dari menjual bibit tanaman tidaklah seberapa. Dia berharap ke depan bisa memiliki rumah dan tempat usaha sendiri agar usaha yang dikelolanya semakin berkembang.

"Saya ingin punya rumah sendiri dan usaha di tempat strategis. Ingin menafkahi istri dan anak saya kelak," tandas Jaya didampingi istrinya yang sedang hamil delapan bulan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9140 seconds (0.1#10.140)