Lulusan STiM Bandung Disiapkan Kuasai Pasar Digital

Kamis, 31 Januari 2019 - 19:45 WIB
Lulusan STiM Bandung Disiapkan Kuasai Pasar Digital
32 lulusan STiMB berfoto bersama seusai wisuda di De Majestic, Jalan Braga, Kota Bandung, Kamis (31/1/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) mulai beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan menyiapkan lulusannya untuk menguasai pasar digital.

Terlebih, kini banyak bermunculan berbagai platform digital yang dapat dijadikan ruang ekspresi dan menghasilkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat, termasuk bagi para pemusik.

Ketua STiMB Bucky Wikagoe mengatakan, lulusan sekolah musik di Indonesia kini dihadapkan pada era Revolusi Industri 4.0. Setiap aspeknya terkait erat dengan teknologi digital.

Karenanya, sebagai salah satu sekolah musik ternama di Indonesia, STiMB bertekad menyiapkan lulusannya agar menguasai pasar digital, khususnya di bidang musik.

"Kami tidak ingin lulusan STiMB keteteran menghadapi industri musik. Di era revolusi industri 4.0, kami siapkan lulusan STiMB agar mampu menguasai teknologi dan digital market," kata Bucky di sela Wisuda ke-7 dan Dies Natalis ke-17 STiMB di De Majestic, Jalan Brapa, Kota Bandung, Kamis (31/1/2019).

Lulusan STiM Bandung Disiapkan Kuasai Pasar Digital


Tidak hanya itu, ujar dia, STiMB pun menyiapkan lulusannya untuk memahami regulasi dalam industri musik, khususnya yang terkait dengan kekayaan intelektual. Bahkan, STiMB kini mulai mengadopsi sistem pembelajaran elektronik agar seluruh lulusan mampu beradaptasi dengan pesatnya kemajuan teknologi.

Bucky mengemukakan, masyarakat, khususnya pemusik jangan hanya mengandalkan bakat dan kemampuan otodidak dalam meraih sukses. Di era Revolusi Industri 4.0 saat ini, pemusik membutuhkan proses pembelajaran akademis.

"Kalau otodidak, akan melalui proses panjang. Tapi kalau belajar secara akademis, mereka akan dibekali berbagai kemampuan untuk menghadapi era 4.0 ini," ujar dia.

Bucky menuturkan, dalam acara wisuda kali ini, STiMB mewisuda 32 lulusan yang berasal dari program S1 Seni Musik dan D3 Penyaji Musik. "Ini jumlah yang cukup besar bagi untuk ukuran sekolah tinggi musik yang mengkhususkan di bidang musik," tandas dia.

Praktisi musik Dani Java Jive mengatakan, musisi yang memiliki keilmuan musik akan tampil beda. Musisi yang dibekali keilmuan bisa tampil sebagai pemain, di belakang layar, hingga akademisi musik.

"Lulusan musisi bisa menyiasati, melewati tantangan revolusi industri. Saat industri musik mati suri, lulusan musik sudah siap dengan kanalisasi baru dan bagaimana memperoleh benefit dari industri digital," kata Dani.

Sementara itu, pencipta lagu merangkap produser Dose Hudaya mengakui, revolusi industri 4.0 telah mengubah wajah industri musik di Indonesia. Meski berubah, Dose menganggap perubahan tersebut membawa keuntungan bagi para pelaku musik.

"Sekarang kan ada perubahan era dari fisik ke digital. Fisik mati, tapi melahirkan komoditas konten dalam platform digital dan itu menghasilkan omset yang besar," ungkap Dose yang didaulat memberikan paparan terkait musik dan pasar digital dalam acara wisuda tersebut.

Terlebih, kata Dose, para pelaku musik tak perlu lagi bersusah payah dalam mengekspresikan kemampuannya, seperti mencari produser atau label agar karyanya bisa dinikmati banyak orang. Sehingga, kata Dose, dari segi bisnis, industri musik di Indonesia saat ini perkembangannya jauh lebih baik.

"Kalau di Youtube, kita lihat kontennya jutaan, subscribed-nya ratusan ribu, itu sudah bisa menghasilkan puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Tinggal kita lebih kreatif saja agar karya kita banyak dilihat orang," kata dia.

Lulusan STiM Bandung Disiapkan Kuasai Pasar Digital
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2724 seconds (0.1#10.140)