Januari 2019, Pasien DBD di RSUD Bayu Asih 42 Orang

PURWAKARTA - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih sejak awal Januari 2019 mencapai 42 orang. Meski begitu, tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit.

"Dua sampai sepekan dirawat, membaik lalu diperbolehkan pulang. Lalu, ada lagi yang masuk. Jadi, tidak terjadi penumpukan pasien," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta Agung Darwis, Kamis (31/1/2019).

Sementara, pasien yang harus menjalani perawatan intensif sebanyak enam orang yang terdiri dari empat pasien anak-anak dan dua pasien dewasa. "Kondisi mereka sudah membaik, tapi kami masih terus memantau perkembangannya," ujar dia.

Berdasarkan data di rumah sakit dan puskesmas yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta, dari 17 kecamatan di Purwakarta, Kecamatan Pasawahan dan Bungursari termasuk rawan DBD karena di dua kecamatan itu terjadi 11 kasus DBD.

Bahkan, seorang anak atas nama Faza Rifatul Hadanah (7), warga Kampung Ciloa, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, dinyatakan meninggal dunia akibat DBD yang disebarkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Korban meninggal dunia akibat DBD tercatat masih satu orang," kata Kepala Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Muhammad Zubaedi.

Tingginya kasus DBD ini, membuat instansinya fokus pada penanganan penyakit ini. Salah satunya, dengan meningkatkan sosialisasi serta mengingatkan kepada masyarakat untuk proaktif kepada lingkungan rumah terutama tempat sarang nyamuk. "Pola hidup bersih, lakukan 3M terutama tempat yang membuat jentik nyamuk berkembang," ujar dia.

Sebab, kedua hal itu sangatlah penting untuk mencegah penyebaran DBD. Adapun perawatan medis, sudah masuk pada tahapan pengobatan. Peka terhadap lingkungan, terutama di rumah harus diperhatikan.