Disperindag KBB Sulit Cari Lahan untuk TPS di Pasar Tagog

Kamis, 31 Januari 2019 - 16:47 WIB
Disperindag KBB Sulit Cari Lahan untuk TPS di Pasar Tagog
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB Maman Sulaiman. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesulitan mencari lahan untuk tempat pembuangan sementara (TPS) di sekitar Pasar Tagog Padalarang. Persiapan itu dilakukan sebagai antisipasi rencana revitalisasi Pasar Tagog.

"Usai lebaran nanti, revitalisasi Pasar Tagog akan dilakukan. Kini kami sedang mencari lokasi untuk TPS karena tidak mungkin TPS itu berada di muka (depan) pasar seperti saat ini," kata Plt Kepala Disperindag KBB Maman Sulaiman, Kamis (31/1/2019).

Menurutnya, Pasar Tagog Padalarang adalah perwajahan KBB karena berada di perkotaan. Karena itu, rencana penataan pasar harus diperhitungkan secara matang termasuk penyiapan TPS. Jangan sampai karena tidak disiapkan dengan baik pedagang kesulitan membuang sampah. Meski pasarnya sudah bagus tapi kalau tumpukan sampah di mana-mana tetap saja terlihat kumuh.

Kendala lainnya adalah, keberadaan saluran irigasi tepat di belakang pasar yang airnya kerap menimbulkan genangan di belakang pasar. Keberadaannya harus dipertahankan, tidak boleh dipindahkan apalagi ditutup. Maka, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC).

"Ini harus diperhatikan oleh perusahaan yang memenangkan tender revitalisasi pasar dalam menata saluran irigasi tersebut. Terapkan teknologi atau cara agar air dari saluran irgasi tetap bisa dimanfaatkan masyarakat luas dan juga airnya tidak masuk ke dalam pasar," kata Maman.

Disinggung mengenai perusahaan yang sudah mengajukan untuk ikut proses lelang revitalisasi Pasar Tagog Padalarang, Maman menyebutkan sudah ada lima perusahaan.

Kelima perusahaan itu adalah PT Rimba Artha Bangun dari Bogor; PT Bangun Bina Persada dari Bekasi; PT Gita Internusa dari Jakarta Timur; PT Reka Konstruksi dari Jakarta; dan PT Lentera Bahari Putra Mas dari Jakarta. Nilai investasi untuk revitalisasi pasar yang akan menampung sebanyak 1.427 pedagang ini sebesar Rp80 miliar.

"Saat ini sudah dibentuk tim kepanitian Bangun Serah Guna (BSG) yang diketuai oleh setda sebagai Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah, karena ini sifatnya investasi murni dan pemda hanya menyiapkan lahannya saja," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.3073 seconds (0.1#10.140)