Januari 2019, Jabar Saber Hoaks Terima 462 Aduan

Kamis, 31 Januari 2019 - 14:13 WIB
Januari 2019, Jabar Saber Hoaks Terima 462 Aduan
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Menginjak tahun 2019, Tim Jabar Saber Hoaks telah menerima ratusan aduan dari masyarakat. Sedikitnya 462 aduan masyarakat masuk melalui berbagai platform media sosial dalam rentang waktu 5-25 Januari 2019.

Berdasarkan data per 5-11 Januari 2019, terdapat 194 aduan yang masuk. 110 aduan di antaranya masuk lewat WhatsApp, 4 lewat Facebook, 71 lewat Instagram, dan 9 aduan lewat Line. Dari 194 aduan tersebut, 104 aduan di antaranya terklarifikasi, 67 tidak terklarifikasi, dan 23 aduan sisanya belum terklarifikasi.

Sementara, berdasarkan data 12-18 Januari 2019, terdapat 112 aduan yang diterima Tim Jabar Saber Hoaks, yakni 43 aduan masuk lewat WhatsApp, 17 Facebook, 4 Twitter, 47 Instagram, dan 1 aduan lewat Line. Dari total 112 aduan, 60 aduan di antaranya sudah terklarifikasi, 38 aduan tidak terklarifikasi, dan yang belum terklarifikasi sebanyak 14 aduan.

Sementara pada periode 19-25 Januari 2019, Tim Jabar Saber Hoaks menerima 156 aduan yang terdiri dari 72 aduan masuk melalui WhatsApp, 10 Facebook, 67 Instagram, dan 5 aduan lewat Line. Berdasarkan data tersebut, yang sudah terklarifikasi sebanyak 81 aduan, tidak terklarifikasi 45 aduan, dan belum terklarifikasi 30 aduan.

Jika melihat pada periode 7-31 Desember 2018 lalu atau sejak Tim Jabar Saber Hoaks resmi dibentuk, terdapat 480 aduan yang masuk. Adapun yang terklarifikasi sebanyak 220 aduan, tidak terklarifikasi 221 aduan, dan belum terklarifikasi 39 aduan.

Ketua Tim Jabar Saber Hoaks Enda Nasution mengatakan, banyaknya aduan yang tidak dapat diklarifikasi tersebut lantaran tidak lengkapnya data yang dicantumkan masyarakat ketika melapor.

"Data pelapor tidak lengkap, karena kita menyaratkan kelengkapan data. Coba dites saja, pura-pura mau melakukan aduan ke nomor WA jabarsaberhoaks, di situ ada syarat kelengkapan data," ujar Enda di Bandung, Kamis (31/1/2019).

Adapun aduan yang belum terklarifikasi disebabkan sejumlah faktor, misalnya karena aduannya terlalu singkat dan sifatnya sekadar pendapat. Sehingga, pihaknya tidak dapat mengklarifikasi aduan tersebut.

"Belum terklarifikasi karena tidak bisa diklarifikasi, sumber materi informasi terlalu sumir atau sifatnya opini, enggak ada yg bisa diklarifikasi," katanya.

Dia pun tidak menampik ada masyarakat yang sekadar iseng atau hanya menyapa Tim Jabar Saber Hoaks tanpa melampirkan aduan terkait kabar yang belum dapat dipertanggungjawabkan.

"Ya memang ada (yang iseng), tapi enggak ada persentase karena enggak kita masukkan dalam laporan. Misalnya cuma menyapa, seperti 'hai mimin'," sebutnya.

Namun, dia pun tak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, hal itu menandakan bahwa masyarakat semakin antusias dan kian mengenal Tim Jabar Saber Hoaks yang dibentuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 7 Desembar 2018.

"Iya enggak apa-apa, kan kalau dilarang juga kalau tetep ada yang seperti itu kita mau apa?" katanya.

Enda mengatakan, laporan lengkap data aduan periode Januari 2019 ini baru dapat di-update pada bulan Februari nanti. Namun, dia tak menampik jika berita tentang politik ramai diadukan oleh masyarakat seiring semakin dekatnya ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Dia mencontohkan, berdasarakan top five klarifikasi sepanjang 19-25 Januari, terdapat tiga topik politik yang memiliki tingkat interaksinya dan komentar cukup tinggi di media sosial.

Urutan pertama, yakni 'Hoaks #10yearschallange Aku Adalah Yahudi' terdapat 889 interaksi dan 117 komentar, urutan kedua terkait Sampul Majalah Tempo 'Elektabilitas Prabowo-Sandi Meroket' dengan 987 interaksi dan 159 komentar, dan urutan ketiga 'Hoaks-Ma'ruf Amin: Jika Saya Kalah, Umat Islam akan Masuk Neraka' dengan interaksi 781 dan 105 komentar.

"Sementara urutan keempat mengenai 'Banjir Sulawesi, Ribuan TKA asal Tiongkok Keluar dari Persembunyian' yaitu 755 interaksi dan 52 komentar. Terakhir, terkait 'Konsultan Politik Trump Hadir dalam Debat Capres 2019', terdapat 550 interaksi dan 45 aduan," pungkas Enda.(Baca Juga: Tangkal Berita Bohong, Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Saber Hoaks(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7274 seconds (0.1#10.140)