Mensos Minta Lulusan STKS Bandung Adaptasi Kemajuan Teknologi

Rabu, 30 Januari 2019 - 21:07 WIB
Mensos Minta Lulusan STKS Bandung Adaptasi Kemajuan Teknologi
Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta lulusan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam menghadap era Revolusi Industri 4.0.

Menurut Agus, sebagai lembaga pendidikan tinggi pencetak sumber daya manusia (SDM) pekerja sosial profesional, STKS Bandung harus memastikan lulusannya benar-benar memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia dan beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi.

"STKS harus mampu mencetak SDM pekerja sosial profesional yang memiliki kompetensi spesifik seiring perkembangan era Revolusi Industri 4.0. Sehingga, mampu menghadapi berbagai tantangan permasalahan sosial yang juga berkembang seiring pesatnya perubahan sosial dewasa ini," kata Agus pada acara Dies Natalis ke-54 STKS Bandung di Kampus STKS Bandung, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (30/1/2019).

Dalam kegiatan bertema "Inovasi Pendidikan Pekerja Sosial Era Revolusi Industri 4.0" itu, Agus juga meminta pimpinan dan segenap civitas akademika STKS Bandung agar terampil beradaptasi, termasuk perlu menyusun ulang paradigma pendidikan tinggi.

"Mau tidak mau, STKS Bandung dengan segenap civitasnya harus berinovasi dan memiliki paradigma baru pendidikan tinggi vokasi yang terus bertransformasi di era revolusi industri 4.0 ini," ujar dia.

Menurut Agus, paradigma pendidikan tinggi vokasi di bidang pekerjaan sosial bisa ditempuh melalui politeknik bekerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholder) yang konsern dengan kesejahteraan dan pekerja sosial.

"Era persaingan global saat ini diperlukan profesionalitas dan paradigma baru dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola kelembagaan yang baik, meliputi transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness," tutur Agus.

Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, ungkap Agus, menekankan pada pola digital, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.

Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi, termasuk pendidikan tinggi pekerjaan sosial dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas.

"Tentu saja, perubahan diperlukan pada bidang pembelajaran yang mencakup reorientasi kurikulum, pembelajaran daring, inovasi penerapan teknologi digital, dan penerapan teknologi dalam bidang manajerial," ungkap dia.

Agus menyatakan, STKS Bandung harus menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia, bahkan dalam menyukseskan dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

"Termasuk yang terkait dengan kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, dan perdamaian dan keadilan pada 2030," pungkas Agus.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6117 seconds (0.1#10.140)