5 Tahun Mendatang, Indonesia Kekurangan 280.000 Insinyur

Selasa, 29 Januari 2019 - 17:39 WIB
5 Tahun Mendatang, Indonesia Kekurangan 280.000 Insinyur
Pihak-pihak yang berkolaborasi foto bersama seusai menandatangani MoA. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Ketua Umum BKTI-PII I Made Dana Tangkas mengatakan, insinyur profesional di Indonesia kini hanya menggeluti bidang jasa konstruksi. Sedangkan insinyur dalam bidang teknik industri dan manufaktur masih kurang.

Dalam lima tahun ke depan, diperkirakan akan terjadi kekurangan 280.000 tenaga insinyur. Sementara jumlah insinyur yang dicetak oleh perguruan tinggi tidak mampu memenuhi jumlah kebutuhan insinyur yang semakin bertambah.

Data PII menyebutkan, dalam sepuluh tahun, jumlah insinyur yang dibutuhkan mencapai 650.000 orang, sementara jumlah lulusan yang dihasilkan setiap tahun tetap saja kurang. Menurut dia, jumlah lulusan perguruan tinggi yang menggeluti bidang keinsinyuran hanya sekitar 14%.

"Namun, dari jumlah tersebut hanya separuhnyanya saja yang menggeluti pekerjaan yang ada kaitannya di bidang teknik keinsinyuran," kata I Made seusai acara penanadatanganan MoA di Kampus Unjani, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (29/1/2019).

Oleh karena itu, ujar dia, BKTI-PII mengambil langkah konkret lewat kolaborasi dengan perguruan tinggi agar dapat bersinergi dan bersama-sama memenuhi kebutuhan tersebut.

Terutama untuk menghadapi tantangan dan peluang era industri 4.0 dan visi Indonesia menjadi negara Industri yang berdikari dan sejahtera pada 2030 mendatang.

Disinggung soal akademisi dan profesi dosen, I Made Dana Tangkas menjelaskan bahwa pengembangan dunia pendidikan harus lingk and match dengan dunia industri dan menguasai teknologi Industri maju.

Perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani tersebut diharapkan dapat mempererat dunia industri dengan perguruan tinggi, sehingga keduanya dapat lebih banyak berkontribusi sesuai dengan perannya masing-masing.

"Dosen-dosen akan lebih memahami industri, sehingga berdampak pada pengajaran kepada mahasiswa dan akhirnya dapat meningkatkan kualitas lulusan," ujar dia.

Ketua Jurusan Teknik Industri Unjani Cucu Wahyudin menyatakan, kegiatan ini merupakan kontribusi Jurusan Teknik Industri Unjani terhadap komunitas industri di Indonesia. Peserta diharapkan dapat memetik manfaat dari setiap rangkaian acara yang diselenggarakan.

"Baik sebagai calon peraih sertifikasi insinyur profesional ataupun sebagai pengusaha IKM/UKM yang sedang meningkatkan kinerja usahanya," kata Cucu.

Acara sosialisasi/penjelasan umum sertifikasi insinyur profesional dan perjanjian kerja sama BKTI-PII dengan perguruan tinggi tersebut dihadiri para praktisi teknik industri, pimpinan dan para dosen perguruan tinggi terkait, jajaran BKTI-PII, PII wilayah Provinsi Jawa Barat, Kanwil Disperindag Jabar, dan undangan lainnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2089 seconds (0.1#10.140)