BKTI-PII dan 8 PT di Bandung Kolaborasi Cetak Insinyur Manufaktur

Selasa, 29 Januari 2019 - 17:30 WIB
BKTI-PII dan 8 PT di Bandung Kolaborasi Cetak Insinyur Manufaktur
BKTI-PII berkolaborasi dengan 8 PT program studi teknik industri di Bandung untuk mencetak tenaga insinyur teknik industri/manufaktur. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Badan Kejuruan Teknik Industri-Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) berkolaborasi dengan delapan perguruan tinggi program studi teknik industri di Bandung.

Kolaborasi itu bertujuan untuk mencetak tenaga-tenaga insinyur bidang teknik industri/manufaktur yang banyak dibutuhkan di Indonesia.

Kolaborasi ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) atau perjanjian kerja sama di Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin 28 Januari 2019.

Kerja sama dijalin untuk pelaksanaan Program Sertifikasi Insinyur Profesional/Pembinaan Keprofesionalan Berkelanjutan dan Program Link and Match, khususnya bagi lulusan perguruan tinggi program studi teknik industri di Indonesia dan bagian dari peningkatan kompetensi dosen di bidang keahliannya masing-masing.

Penandatanganan dilakukan Ketua Umum BKTII-PII I Made Dana Tangkas dan dekan fakultas teknik masing-masing perguruan tinggi, yakni Dekan Fakultas Teknik Unjani Susanto Sambasri, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pasundan (Unpas) Yusman Taufik.

Kemudian, Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba) Nugraha, Dekan Fakultas Teknik Universitas Widyatama M Rozahi Istambul, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Parahyangan (Unpar) Thedy Yogasara, dan Dekan Fakultas Teknik Institut Teknologi Nasional (Itenas) Dani Rusirawan.

"Kami menyambut baik program sosialisasi percepatan sertifikasi Insinyur Profesional Pratama, Madya, dan Utama (IPP, IPM, IPU) dengan mengikuti tahapan pre/wawancara sertifikasi dengan tim Majelis Penilai BKTI-PII yang dilaksanakan di Kampus Unjani," kata Rektor Unjani Mayjen TNI (Purn) Witjaksono, Selasa (29/1/2019).

Witjaksono yang turut hadir dan menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut menjelaskan, dari hasil tahapan proses tersebut, BKTI-PII akan menerbitkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), sesuai Undang-Undang Keinsinyuran Nomor 11/2014.

"Dengan demikian, kebutuhan SDM (sumber daya manusia) insinyur profesional dengan kompetensinya masing-masing pelan-pelan dapat terpenuhi," ujar dia.

Witjaksono menuturkan, melalui penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, pihaknya juga berharap BKTI-PII dengan fakultas teknik dapat bekerja sama untuk mendirikan program studi profesi insinyur bersama dengan universitas-universitas lain yang ada di Indonesia.

"Dengan demikian, secara otomatis lulusan-lulusan perguruan tinggi akan semakin berkualitas, profesional, dan kompeten di bidangnya. Sehingga, dapat ikut serta memajukan negeri ini, khususnya dalam membangun Industri manufaktur Indonesia," tutur dia.

Seusai penandatanganan perjanjian kerja sama, acara dilanjutkan dengan talk show dengan pembicara para pelaku/praktisi IKM/UKM Jabar dengan narasumber Ketua Umum BKTI-PII Made Dana Tangkas. Rangkaian acara tersebut diakhiri dengan kunjungan industri ke PT Pindad (Persero).
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9990 seconds (0.1#10.140)