Pasokan Melimpah, Harga Manggis di Pangandaran Anjlok

Senin, 28 Januari 2019 - 19:55 WIB
Pasokan Melimpah, Harga Manggis di Pangandaran Anjlok
Buah manggis di Pangandaran sedang melimpah. Akibatnya, harga manggis di tingkat petani anjlok. Foto/SINDOnews/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Harga jual manggis dari petani ke ranting hasil pertanian di Kabupaten Pangandaran saat ini anjlok Rp1.500 per kilogram.

Kondisi tersebut disebabkan oleh hasil produksi manggis di Kabupaten Pangandaran sedang melimpah lantaran dalam kondisi panen besar.

Salah satu ranting hasil pertanian, Kiki Masduki asal Dusun Sindangsari RT 04/02, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak mengatakan, saat ini pengepul hanya menerima manggis dengan harga Rp2.500/kilogram.

"Manggis asal Kabupaten Pangandaran sebenarnya laku ke pasar ekspor. Namun harus melalui perusahaan luar Kabupaten Pangandaran," kata Kiki.

Rata-rata manggis dari petani di Pangandaran dilimpahkan ke PT Puspahiang Tasikmalaya. "Padahal, jika manggis dari petani di Kabupaten Pangandaran dikelola secara maksimal, petani akan diuntungkan," ujar dia.

Kiki menuturkan, kondisi harga manggis di Pangandaran sering mengalami fluktuasi setiap musim panen besar. "Kami harap Dinas Pertanian membuat regulasi agar harga hasil bumi di bidang pertanian bisa stabil," tutur Kiki.

Salah satu pengepul asal Desa/Kecamatan Parigi Rosadi mengatakan, dalam satu hari, manggis dari Kabupaten Pangandaran yang dikirim ke luar daerah mencapai 100 ton. "Harusnya Dinas Pertanian segera mencari solusi agar harga hasil bumi terutama manggis tetap stabil dan tidak merugikan petani," kata Rosadi.

Rosadi mengaku, manggis asal Pangandaran yang dikirim ke luar daerah biasanya dibagi jadi dua kategori, super dan lokal. "Kalau yang super diterima oleh perusahaan untuk di ekspor ke luar negeri. Sedangkan yang lokal dipasarkan di pasar tradisional," ungkap dia.

Sementara Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Pangandaran Kodir Zulhaedir mengatakan, harusnya petani dan pelaku usaha hasil bumi membuat asosiasi agar harga tetap stabil dan tidak merugikan petani. "Persoalan harga berubah dari yang asalnya mahal ke murah itu hukum ekonomi," kata Kodir.

Jika hasil produksi buah manggis sedikit, harga akan tinggi, sedangkan jika produksi banyak maka harga akan murah. "Kalau ada asosiasi, kami rasa harga manggis di Pangandaran tidak bakal semurah sekarang," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9082 seconds (0.1#10.140)