Mindset Masyarakat soal Pemilu Jadi Tantangan Terberat KPU

MAJALENGKA - Menjelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang, komisi pemilihan umum (KPU) memiliki tugas tidak ringan terkait mendorong partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak suaranya.

Tantangan terberat KPU, berhadapan dengan mindset sebagian masyarakat yang memandang pemilu tidak penting buat hidup mereka. "Ini (mindset) adalah salah satu tugas berat yang harus dihadapi penyelenggara, khususnya KPU," kata Kepala Logistik KPU Jawa Barat Nina Yuningsih saat meninjau Bimtek Relawan Demokrasi Majalengka si Gedung Kokardan, Senin (28/1/2019).

Nina mengemukakan, sebagian masyarakat masih ada dengan alasan teknis, seperti lebih baik jualan daripada datang ke TPS. "Nah, itu kan alasan teknis. Belum lagi alasan politis, ideologis. Ini tantangan bagi kami, bagaimana kami mampu memahamkan hal-hal teknis kepada masyarakat dan pemahaman pengetahuan kepada masyarakat," ujar Nina.

Dia menuturkan, untuk memberikan pemahaman itu, tidak bisa dilakukan hanya oleh KPU. Media memiliki peran besar untuk terciptanya masyarakat yang paham berdemokrasi, khususnya Pemilu 2019.

"Ini tugas media juga. Justru media sangat besar pengaruhnya. Kan sumber daya kami terbatas, kalau penyelenggara. (Terbatas) SDM-nya, anggaran, dan sebagainya," tutur dia.

Sementara, pada Pemilu 2014 lalu, Kabupaten Majalengka dinilai sebagai daerah dengan angka partisipasi yang cukup baik di Jawa Barat. "Saya salut juga dengan Majalangka. (Pemilu 2014) kemarin meningkat siginifikan walaupun anggarannya ya minimalis, kalau dibandingkan dengan kabupaten/kota lain," ungkap Nina.

Pada Pilkada 2018 lalu, angka partisipasi masyarakat di Kabupaten Majalengka sebesar 78,76%. Sebelumnya, pada Pilpres 2014 silam, angka partisipan di angka 75,78%.