Alat Deteksi Pergerakan Tanah di Majalengka Tidak Berfungsi

Senin, 28 Januari 2019 - 17:17 WIB
Alat Deteksi Pergerakan Tanah di Majalengka Tidak Berfungsi
Dampak pergerakan tanah. Foto/Dok SINDO
A A A
MAJALENGKA - Sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka , Jawa Barat dinilai memiliki potensi terjadi pergerakan tanah. Untuk meminimalisir kerugian ketika pergerakan tanah terjadi, pemerintah telah memasang Early Warning System (EWS).

Alat tersebut terdapat di lima titik yang dinilai memiliki potensi cukup besar. Namun sayang, alat tersebut saat ini kondisinya sudah memprihatinkan. Bahkan, kelima alat itu tidak lagi berguna untuk memberi peringatan ketika terjadi pergerakan tanah.

"Ada lima dan semuanya tidak berfungsi. Sebelumnya alat itu dipasang di Gunung Anteun (Kecamatan Malausma), Cibereum (Kecamatan Talaga), Padarek (Kecamatan Lemahsugih), Jerukleueut (Kecamatan Sindangwangi), dan Sidamukti (Kecamatan Majalengka). Penempatan alat di lima tempat itu berdasarkan (kasus) yang terjadi," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto di Kantor BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi Nomor 43, Senin (28/1/2019).

Hal serupa juga terjadi pada server yang ada di kantor BPBD. Indrayanto mengaku, server tersebut rusak setelah terkena petir. "Itu dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Kami terima itu tahun 2014. Harga alat-alat itu untuk satu unit di kisaran Rp300 juta," papar dia.

Dia mengakui, setelah alat-alat tersebut mengalami kerusakan, sudah ada tim dari LIPI yang melakukan pengecekan. Namun, hingga saat masih belum ada tindak lanjut dari pengecekan itu.

"Itu memang rusak dalam artian tidak bisa digunakan lagi, bukan fungsinya yang berkurang. Kerusakan mungkin karena usia," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3003 seconds (0.1#10.140)