Dede Yusuf Minta Anggota Pramuka Bantu Negara Tangkal Hoaks

Senin, 28 Januari 2019 - 12:08 WIB
Dede Yusuf Minta Anggota Pramuka Bantu Negara Tangkal Hoaks
Ketua Kwarda Pramuka Jabar Dede Yusuf Macan Effendi meminta Pramuka ikut berperan membantu negara dalam menangkal isu berita hoaks yang cepat menyebar dan berpotensi memecah belah masyarakat. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Gerakan Pramuka harus membantu negara dan berperan dalam menangkal isu-isu yang tidak benar termasuk hoaks . Ini dikarenakan Pramuka merupakan gerakan pendidikan karakter, sehingga sudah menjadi kewajiban dari masing-masing anggotanya untuk menjaga nilai-nilai dan norma di masyarakat.

"Saat ini negara sedang concern dalam memerangi isu hoaks. Karena itu setiap anggota Pramuka harus berperan membantu dalam menangkal hoaks supaya tercipta kondisi lingkungan di masyarakat maupun sekolah yang kondusif," kata Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi seusai pelantikan Mabicab dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Bandung Barat Periode 2018-2023 di Plaza Mekarsari, Kompleks Pemda KBB , Senin (28/1/2019).

Dede menilai, hoaks sudah sangat meresahkan di masyarakat karena berpotensi bisa memecah belah. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi melalui gadget yang membuat penyebaran informasi bisa dengan mudah dibagikan dan cepat dibaca oleh publik. Di sinilah peran generasi milenial termasuk juga Pramuka untuk terlebih dahulu memfilter informasi yang masuk.

Menurutnya, informasi saat ini cepat menyebar melalui media sosial (medsos). Berita hoaks juga temanya bermacam-macam, mulai dari hoaks soal politik, kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat telah bertekad dan mengintruksikan ke setiap Kwarcab untuk menangkal dan memerangi hoaks.

"Jangan sampai kita semua menjadi korban hoaks, bijaklah bermedsos dan filter segala informasi yang masuk dengan melakukan kros cek terlebih dahulu," ujarnya.

Dede menyebutkan, gerakan Pramuka adalah pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini di sekolah. Pramuka juga satu-satunya organisasi di Indonesia yang pembina nasionalnya adalah presiden. Sehingga, roh dan kebanggaan itu harus dijaga dengan memperhatikan tiga hal yakni bagaimana Pramuka bisa membantu negara dalam menangkal hoaks, memerangi narkoba, dan menguasai teknologi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.

"Era Industri 4.0 harus diantisipasi oleh generasi milenial termasuk adik-adik Pramuka karena kompetisi akan semakin ketat. Sebab diprediksi dalam lima tahun ke depan ada profesi yang akan hilang karena beralih menjadi digital," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2363 seconds (0.1#10.140)