Konstruksi Jalan Tol Jatiasih-Sadang Dimulai Februari 2019

Jum'at, 25 Januari 2019 - 15:22 WIB
Konstruksi Jalan Tol Jatiasih-Sadang Dimulai Februari 2019
Sekda Jabar Iwa Karniwa menyebut pekerjaan pembangunan Jalan Tol Jatiasih-Sadang sepanjang 64 kilometer ditargetkan dimulai pada Februari 2019. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pekerjaan pembangunan Jalan Tol Jatiasih-Sadang sepanjang 64 kilometer ditargetkan dimulai pada Februari 2019. Tol ini dinilai penting karena melintasi beberapa kawasan industri dan masuk dalam proyek strategis nasional.

Kehadiran Tol Jatiasih-Sadang juga diharapkan memudahkan akselerasi dan konektivitas yang semakin baik sebagai sarana transportasi orang maupun barang.

"Diharapkan Februari 2019 sudah proses pembebasan lahan dan di waktu yang sama juga diharapkan sudah mulai kontruksi," ungkap Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa di Bandung, Jumat (25/1/2019).

Iwa melanjutkan, berdasarkan pertemuannya dengan Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Jakarta-Cikampek (Japri) Selatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, dan Kepala Dinas Kehutanan Jabar, Kamis 24 Januari 2019, terdapat empat hal yang perlu dilakukan untuk memuluskan pembangunan jalan tol tersebut.

"Pertama, penyelesaian analisa dampak lingkungan (amdal) yang sudah pleno. Ada beberapa persoalan yang signifikan terkait penyelesaian amdal. Saat ini, kekurangan sudah diperbaiki dan hanya tinggal menyelesaikan permasalahan teknis," kata Iwa.

Kedua, perlu adanya rekomendasi dari Dirut Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait penggunaan lahan milik Perhutani seluas sekitar 110 hektare.

"Lahan Perhutani tersebut berada di sekitar Desa Tamansari, Taman Mekar, dan Desa Kartanegara, Kabupaten Purwakarta. Rekomendasi teknis kan masih proses, sehingga kita harapkan berjalan baik," tuturnya.

Ketiga, lanjut Iwa, terkait rute jalan tol yang harus melintasi Sungai Cisadane, sehingga diperlukan izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisadane.

"Selain Sungai Cisadane, tol ini juga melewati Sungai Citarum. Izin ke BBWS Citarum juga sudah dalam proses," ujarnya.

Terakhir, Iwa mengaku sudah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertahanan Nasional (BPN) Jabar terkait pengadaan lahan.

"Sekarang, Pak Kanwil BPN mendelegasikan untuk proses pengadaan lahan ke Kantor Pertanahan kabupaten/kota yang terkait di Jalur Tol Jatiasih-Sadang," jelasnya.

Iwa mengatakan, Tol Jatiasih-Sadang akan terhubung dengan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang yang dibangun paralel dengan jalan tol ini.

"Mohon doanya, apabila pembangunan ini selesai, Insya Allah 2020 jalan tol bisa nyambung dengan Pelabuhan Patimban. Nanti dari Sadang langsung ke Cipali, nyambung 30 kilometer dari Cipali ke Patimban," pungkas Iwa.

Diketahui, pembangunan Tol Jatiasih-Sadang bertujuan memecah kemacetan di Tol Cikampek. Tol ini berada di sisi selatan Tol Cikampek lama, membelah mulai dari Jatiasih, Bekasi hingga Sadang, Purwakarta sepanjang 64 kilometer.

Pembangunan Tol Cikampek Selatan ini juga diklaim sebagai solusi kepadatan lalu lintas di Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang ( Cipularang ) menyusul hasil prastudi menunjukkan pertumbuhan lalu lintas di Tol Cipularang sangat tinggi. Rasio volume kapasitas tol tersebut sudah mencapai 0,8.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik menilai, pengembangan Tol Cikampek mampu mengurangi beban Tol Cikampek mengingat lalu lintas harian rata-rata (LHR) di Tol Cikampek sudah sangat tinggi.

Terlebih, Tol Cikampek merupakan salah satu jalur transportasi strategis sebagai media pergerakan angkutan orang maupun barang menuju maupun keluar Jakarta dari Jabar dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seterusnya.

"Gangguan terhadap pergerakan transportasi menuju Jakarta dan sebaliknya berimplikasi adanya gangguan terhadap dinamika perekonomian secara nasional," katanya.

Dedi juga menilai, pembangunan Jalan Tol Cikampek Selatan setidaknya memberikan ruang gerak untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan yang sudah ada.

"Pertumbuhan kendaraan di Jabar saja sudah 12 persen per tahun, sementara pertumbuhan jalan hanya 1,2 persen per tahunnya," sebut Dedi.

Tol Jatiasih-Sadang akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi. Nantinya, terdapat tujuh Gerbang Tol (GT) di Jalan Tol Japek II Selatan. Ketujuh GT tersebut adalah GT Jati Asih, Bantar Gebang, Setu, Sukaragam, Taman Mekar, Kutanegara, dan Sadang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3334 seconds (0.1#10.140)