DBD Mewabah, Permintaan Fogging ke Dinas Kesehatan Meningkat

Selasa, 22 Januari 2019 - 21:30 WIB
DBD Mewabah, Permintaan Fogging ke Dinas Kesehatan Meningkat
Salah seorang petugas Dinkes Cimahi sedang melakukan fogging di RW 05 Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Selasa (22/1/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Jumlah penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi yang menjalani perawatan di rumah sakit meningkat. Penyebaran penyakit DBD itu pun meluas ke beberapa wilayah.

Akibat kondisi tersebut, permintaan dari sejumlah RW dan warga ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Cimahi untuk dilakukan fogging atau pengasapan membasmi jentik nyamuk aides aegepty itu, melonjak. Pengasapan dilakukan sebagai antisipasi agar penyakit DBD tidak semakin meluas di wilayah mereka.

Salah satunya dari warga RW 05 Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi yang didatangi petugas fogging, Selasa (22/1/2019). Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi Eka Febriana mengatakan, sejak DBD mewabah, permintaan fogging dari masyarakat meningkat.

"Di wilayah ini yang sekarang di-fogging (RW 05, Kelurahan Baros), tiga warga terkena DBD. Mereka khawatir (DBD) meluas jadi minta ini (fogging)," kata Eka ditemui di sela-sela pelaksanaan fogging.

Selain di Kelurahan Baros, ujar Eka, Dinkes Cimahi akan terus melakukan fogging ke wilayah terjangkit DBD. Hal itu disesuaikan dengan permintaan dari warga.

Permintaan fogging dari warga tidak serta merta langsung direalisasikan oleh Dinkes Cimahi. Permintaan itu terlebih dahulu ditampung, yang kemudian dilakukan penyelidikan oleh pusat kesehatan masyarakat (Puskemas) setempat. "Hasil penyelidikan itu jadi dasar kami melakukan fogging. Sekarang, seminggu bisa sampai 3-4 hari," ujar dia.

Sementara itu ruang khusus pasien di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, dipenuhi pasien DBD. Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.

Pihak rumah sakit terpaksa menyulap ruang kosong bekas labolatorium untuk dijadikan ruang rawat inap khusus pasien DBD yang menampung 35 tempat tidur.

"Kami ini sudah ada penambahan empat ruangan, 35 tempat tidur, dan itu semua terisi. Sekarang total jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Cibabat mencapai 77 orang dari anak-anak hingga dewasa," kata Direktur Utama RSUD Cibabat Trias Nugrahadi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2387 seconds (0.1#10.140)