Warga Jabar Diminta Tidak Bepergian ke Luar Kota saat Lebaran

Jum'at, 22 Mei 2020 - 21:53 WIB
loading...
Warga Jabar Diminta Tidak Bepergian ke Luar Kota saat Lebaran
Pemprov Jawa Barat meminta seluruh masyarakat Jabar tidak bepergian ke luar kota untuk merayakan hari raya Idulfitri guna menekan potensi persebaran COVID-19. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat meminta seluruh masyarakat Jabar tidak bepergian ke luar kota untuk merayakan hari raya Idulfitri guna menekan potensi persebaran virus Corona atau COVID-19. Pemprov Jabar melalui Dinas Perhubungan (Disbun) Jabar pun memperketat pengawasan di sejumlah titik di wilayah Jabar untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas masyarakat saat Lebaran.

Kepala Dishub Jabar, Hery Antasari menyatakan, seiring adanya peningkatan pergerakan masyarakat yang terlihat di jalur-jalur non arteri, Dishub Jabar akan mengintensifikasi pengawasan sebagai realisasi larangan mudik di Jabar.

"Kami melakukan intensifikasi dan kesiapan ulang, khususnya terkait dengan wacana penambahan titik-titik penyekatan tambahan untuk mengantisipasi arus mudik dan terutama arus balik," tegas Hery, Jumat (22/5/2020). (Baca juga; Update, Pasien Positif Corona di Jabar Sudah Tembus 2.000 Orang )

Menurut dia, peningkatan pergerakan masyarakat antara lain terlihat di Gerbang Tol Pasteur, sekitar 8.809 kendaraan tercatat melintas pada Minggu (17/5/2020). Jumlah itu meningkat dua kali lipat pada Senin (18/5/2020) menjadi sebanyak 16.328 kendaraan.

"Sementara pada Selasa (19/5/2020) sebanyak 16.088 kendaraan dan Rabu (20/5/2020) sebanyak 18.273 kendaraan," sebutnya. (Baca juga; Larang Takbir Keliling, Pemkot Bandung Bolehkan Mudik Lokal )

Sementara itu, Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Supandi menyatakan, pihaknya telah melakukan persiapan pengamanan secara komprehensif, termasuk mengatasi pemudik yang tertahan di Jabar. Pasalnya, kata dia, Jabar merupakan wilayah perlintasan pemudik.

"Pada saat terjadi arus mudik, misalnya dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta, pasti kan lewat Jabar, termasuk arus balik dari kampung halaman menuju Jakarta. Yang kita harus antisipasi bagaimana pemudik yang tertahan di Jabar, seperti apa pengamanan untuk mereka," paparnya.

"Apakah mereka pada saat balik lagi harus dilakukan isolasi atau dilakukan tes kembali? Apa harus disterilisasi kawasannya? Yang jelas, kira-kira dibutuhkan tempat-tempat isolasi jika itu terjadi di lima titik. Tiga titik di jalur Pantura dan dua titik di jalur selatan," sambung Dedi.

Selain memperketat jalur-jalur provinsi, intensifikasi pengawasan pun dilakukan di desa-desa. Pemerintah desa diminta mengoptimalkan perangkatnya dengan membentuk Satgas Desa Tanggap COVID-19, agar semua aparatur desa bahu-membahu mencegah COVID-19.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2220 seconds (0.1#10.140)