Terpaksa Mandi di Sungai Cikembang, Warga Keluhkan Gatal-Gatal

Senin, 06 Agustus 2018 - 16:17 WIB
Terpaksa Mandi di Sungai Cikembang, Warga Keluhkan Gatal-Gatal
Suplai air bersih ke Kampung Babakan Ngantai, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jabar. Suplai air bersih ini terus dilakukan sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air bersih. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Krisis air bersih di Kabupaten Purwakarta semakin meluas, terutama di wilayah-wilayah yang mengandalkan mata air dari gunung. Selain itu, daerah yang sebelumnya tidak pernah mengalami krisis, tahun ini harus bernasib sama, seperti Kecamatan Wanayasa.

Warga Kampung Babakan Ngantai, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, mengeluhkan gatal-gatal akibat setiap hari harus mandi di Sungai Cikembang. Sebanyak 64 kepala keluarga yang menghuni perkampungan itu pun terpaksa menggunakan air sungai yang kotor itu daripada tidak mandi sama sekali.

"Memang ada satu aliran sungai lagi, namanya Sungai Cinangka, namun harus ditempuh 1,5 km. Itu pun harus datang lebih pagi karena di sana sudah ngantre oleh warga. Siang sedikit mata air di sungai itu sudah surut," ungkap Ajidin, warga setempat, Senin (6/8/2018).

Hampir setiap pagi dan sore, warga mengantre di Sungai Cikembang maupun Sungai Cinangka. Tak heran akan tampak warga lalu lalang dengan memikul jeriken.

Sementara itu, untuk kebutuhan masak dan minum, warga lebih memilih membeli air galon yang harganya relatif mahal, antara Rp13.000 hingga Rp15.000/galon. Dengan jumlah anggota keluarga yang banyak, paling banter hanya mencukupi untuk kebutuhan dua hari.

Camat Jatiluhur Asep Supriatna mengaku, kekeringan di Kampung Babakan Ngantai akibat sumber air bersih berupa sumur bor untuk umum sudah mengering. Pihaknya pun dengan sejumlah kepala desa sepakat untuk membuat terobosan-terobosan jangka panjang agar persoalan ini tidak selalu terulang.

"Adapun penanganan jangka pendek, berkali-kali sudah mengirimkan bantuan air bersih. Bahkab dua perusahaan di Jatiluhur, yakni Indorama dan PJT 2 sudah siap membantu," ungkap Supriatna kepada SINDOnews.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9140 seconds (0.1#10.140)