Ribuan Anggota TNI-Polri dan Warga Hadiri Doa untuk NKRI
A
A
A
BANDUNG - Ribuan anggota TNI dan Polri, serta warga Kota Bandung memadati Alun-alun dan Masjid Raya Bandung untuk mengikuti acara Doa untuk NKRI, Kamis (17/1/2019) malam.
Doa bersama dipimpin oleh Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah. Acara yang diselenggarakan oleh Kodam III/Siliwangi itu dibuka oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Hadir dalam acara Doa untuk NKRI, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.
Tampak hadir pula, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, dan Wali Kota Bandung Oded M Danial.
"Kita ingin NKRI aman tenteram dan sentosa agar ke depan Indonesia jaya. Masyarakat khususnya di Bandung dan Jawa Barat bisa menjaga kondusivitas jelang Pileg dan Pilpres 2019," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya saat membuka acara Doa untuk NKRI.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengemukakan, doa bersama ini sebagai langkah awal memperkuat persatuan dan kesatuan di NKRI. Selain itu, doa bersama adalah salah satu cara mempersatukan para pemimpin dengan para ulama yang menjadi penopang akhlak bangsa.
"Jadi siapa pun pemimpinnya yang terpilih nanti saat pilpres, pemimpin tersebut harus dekat dengan ulama. Jangan sampai setelah menjadi pemimpin melupakan jasa para ulama yang telah sama-sama membantu berdirinya NKRI," ujar Emil.
Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat Muhammad Nuh Ad Dawami menuturkan, NKRI tidak akan mengalami perbaikan jika para pemimpin dan ulama tidak bersatu. Sebab, pemimpin dan ulama tidak bisa dipisahkan.
"Ulama adalah penyeimbang. Jangan sampai ke depan kita ini saling menyalahkan. Ambil lah jalan perdamaian agar NKRI ini bisa terus berjaya dan masyarakatnya memiliki akhlak mulia," tutur Dawami.
Doa bersama dipimpin oleh Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah. Acara yang diselenggarakan oleh Kodam III/Siliwangi itu dibuka oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Hadir dalam acara Doa untuk NKRI, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.
Tampak hadir pula, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, dan Wali Kota Bandung Oded M Danial.
"Kita ingin NKRI aman tenteram dan sentosa agar ke depan Indonesia jaya. Masyarakat khususnya di Bandung dan Jawa Barat bisa menjaga kondusivitas jelang Pileg dan Pilpres 2019," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya saat membuka acara Doa untuk NKRI.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengemukakan, doa bersama ini sebagai langkah awal memperkuat persatuan dan kesatuan di NKRI. Selain itu, doa bersama adalah salah satu cara mempersatukan para pemimpin dengan para ulama yang menjadi penopang akhlak bangsa.
"Jadi siapa pun pemimpinnya yang terpilih nanti saat pilpres, pemimpin tersebut harus dekat dengan ulama. Jangan sampai setelah menjadi pemimpin melupakan jasa para ulama yang telah sama-sama membantu berdirinya NKRI," ujar Emil.
Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat Muhammad Nuh Ad Dawami menuturkan, NKRI tidak akan mengalami perbaikan jika para pemimpin dan ulama tidak bersatu. Sebab, pemimpin dan ulama tidak bisa dipisahkan.
"Ulama adalah penyeimbang. Jangan sampai ke depan kita ini saling menyalahkan. Ambil lah jalan perdamaian agar NKRI ini bisa terus berjaya dan masyarakatnya memiliki akhlak mulia," tutur Dawami.
(awd)