Wali Kota Tasikmalaya Dorong STAINU Segera Jadi Universitas NU

Kamis, 17 Januari 2019 - 19:16 WIB
Wali Kota Tasikmalaya Dorong STAINU Segera Jadi Universitas NU
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menandatangani prasasti pembangunan Masjid STAINU Tasikmalaya di Jalan Argasari, Kota Tasikmalaya. Foto/SINDOnews/Jani Noor
A A A
TASIKMALAYA - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mendorong Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Tasikmalaya segera meningkatkan status menjadi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Tasikmalaya.

Hal itu bisa dirintis sejak sekarang karena Kota Tasikmalaya sudah memiliki tiga universitas, yakni Universitas Negeri Siliwangi (Unsil), Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas), dan Universitas Perjuangan (Unper).

"Untuk menggenapkan, sudah saatnya NU Kota Tasikmalaya memiliki Universitas NU seperti Muhammadiyah yang telah lebih dulu," kata Budi saat peletakan batu pertama Masjid STAINU Tasikmalaya di Jalan Argasari, Kota Tasikmalaya, Kamis (17/1/2019).

Menurut Budi, andalan Kota Tasikmalaya hanya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Kota Tasikmalaya, ujarnya, tak memiliki sumber daya alam (SDA) potensial, seperti Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami tak memiliki laut juga gunung untuk jadi pariwisata, sehingga sumber PAD hanya mengandalkan pajak. Maka dengan lahirnya SDM handal saya yakin bisa mendongkrak PAD Kota Tasikmalaya," ujar dia.

Budi pun mengaku keberadaan STAINU telah berkontribusi banyak bagi pengembangan pendidikan di Kota Tasikmalaya. Dia merasa bangga karena di STAINU ada kekhasan tersendiri, yakni ada kajian dan pengajian Kitab Kuning sesuai visi STAINU Tasikmalaya sebagai pusat pengembangan studi Islam Ahlussunah Waljamaah Annahdiyah.

"Kami tidak heran lulusan STAINU selain memperoleh gelar sarjana, juga bisa jadi khatib jumat dan imam masjid. Ini jarang sekali di Tasikmalaya ini," tutur Budi.

Ketua STAINU Tasikmalaya Dr Puad Hasim MPd sangat mengapresiasi dorongan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman agar STAINU segera menjadi universitas. Saat ini, syarat pendirian Universitas NU Tasikmalaya sedang dirintis yang salah satunya harus memilki lahan minimal seluas 10.000 meter persegi.

"Ditambah harus punya paling sedikit sepuluh program studi pada program sarjana yang mewakili enam program studi dari rumpun ilmu alam, ilmu formal, dan atau ilmu terapan yang meliputi pertanian, arsitektur dan perencanaan, teknik, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, dan transportasi," ungkap Puad.

Selain itu, untuk menjadi universitas, ujar Puad, harus memiliki empat program studi (prodi) dari rumpun ilmu agama, humaniora, sosial, dan atau terapan yang meliputi bisnis, pendidikan, keluarga dan konsumen, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum, perpustakaan dan permuseuman, militer, administrasi publik, serta pekerja sosial.

"Paling bertahap ke institut dulu yang syaratnya paling sedikit memiliki enam program studi pada program sarjana. Nah sekarang kami baru memiliki empat program studi," ujar Puad.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0428 seconds (0.1#10.140)