Ridwan Kamil Minta PWI Jabar Jadi 'Polisi' Hoax

Rabu, 16 Januari 2019 - 22:24 WIB
Ridwan Kamil Minta PWI Jabar Jadi Polisi Hoax
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto/SINDONews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat meminta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar menjadi lembaga yang mampu mengedukasi masyarakat untuk memilah berita yang benar dan bohong (hoax).Permintaan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat bersilaturahmi dengan jajaran PWI Jabar di Kantor PWI Jabar, Jalan Wartawan II, Buah Batu, Kota Bandung, Selasa 15 Januari 2019 malam."PWI Jabar harus bisa menjadi 'polisi'?hoax," ujarnya.Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, saat ini, hoax sudah sedemikian parah beredar di masyarakat. Banyak kerugian yang ditimbulkan akibat hoax, terutama kerugian waktu karena membahas hoax tersebut.Emil juga menegaskan, pihaknya akan tetap menjadikan media mainstream sebagai acuan karena kredibilitasnya yang sudah terbangun lama."Namun, dalam pelaksanaan operasionalnya, media mainstream harus mampu ngigelan (mengikuti)?zaman dalam hal ini era digital," katanya.Dalam kesempatan itu, Emil juga meminta PWI?Jabar mendukung program-program Pemprov Jabar yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat Jabar."Kami ingin menjadikan Jabar juara tidak hanya lahir, tapi juga batin. Ini yang perlu mendapat dukungan semua pihak, termasuk PWI Jabar," pinta Emil.Terakhir, Emil berjanji akan terus menjaga hubungan baik dengan semua pihak, termasuk dengan PWI Jabar."Bahkan, kalau misalkan ada anggota PWI?yang masih belum punya rumah, kami punya program rumah murah. Silakan ajukan agar mendapat bantuan dari program tersebut," tandas Emil.Sementara itu, Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat menyampaikan?rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan Pemprov Jabar selama ini."Hubungan antara pemprov Jabar dengan PWI?Jabar sejak lama sangat harmonis. Semoga di bawah kepemimpinan Pak Ridwan Kamil pun akan semakin harmonis," ungkap Hilman yang diamini Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Jabar Noe Firman.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8108 seconds (0.1#10.140)