KBB Endemik DBD, Terdapat Total 429 Kasus pada 2018

Selasa, 15 Januari 2019 - 23:21 WIB
KBB Endemik DBD, Terdapat Total 429 Kasus pada 2018
Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masuk ke dalam daerah dengan kategori endemik penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Karena itu memasuki musim pancaroba atau musim hujan, Dinas Kesehatan KBB akan menyebarkan surat ke seluruh kecamatan agar waspada terhadap menjangkitnya wabah DBD.

"Seluruh kecamatan di KBB ini tergolong endemik DBD, tahun lalu saja ada temuan sebanyak 429 kasus DBD dengan dua di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Dinkes KBB, Hernawan Widjajanto, Selasa (15/1/2019).

Dia menjelaskan, di awal tahun ini saja sudah terdapat sebanyak 18 orang yang terjangkit penyakit demam berdarah dan sudah diberikan penanganan. Yakni, penderitanya langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pihaknya juga langsung mengecek ke lokasi mengantisipasi kemungkinan adanya jentik nyamuk.

Adapun 18 orang yang menderita demam berdarah, di antaranya lima orang di Cirata Desa Sirnagalih, empat orang di Cihanjuang Kecamatan Parongpong, tujuh orang di Cigugur Desa Ciwaruga, dan dua orang di Kompleks Permata, Kecamatan Ngamprah. Sejumlah warga di wilayah tersebut ada yang telah mengajukan untuk melakukan fogging karena khawatir ada penularan DBD ke warga lainnya.

Dia meminta warga masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungannya dengan 3M plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang sudah tak terpakai, serta menabur debu abate. Kawasan di dataran tinggi seperti Lembang pun kini masuk endemik DBD selain wilayah padat penduduk lainnya seperti Padalarang dan Ngamprah.

"Prinsipnya jaga kebersihan sebagai upaya preventif di rumah masing-masing. Seperti jangan gantung baju kotor di tempat lembab, jika ada genangan air dibersihkan, kalau ada kolam harus diisi ikan yang bisa memakan jentik nyamuk," tuturnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6346 seconds (0.1#10.140)