Kunjungi Lokasi Puting Beliung Rancaekek, Emil: Mudah-mudahan Masyarakat Reugreug

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lokasi terdampak bencana angin puting beliung di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (14/1/2019).

Emil, sapaan akrab Gubernur mengaku ingin mengetahui kondisi terakhir pascaangin besar menerjang yang menyebabkan lebih dari 700 rumah rusak berat itu. Emil pun mengaku ingin menghadirkan rasa tenang bagi korban terdampak.

"Mudah-mudahan kehadiran pemimpin di sini bisa membuat masyarakat reugreug (tenang)," ungkap Emil di Perumahan Rancaekek Permai 2, Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Dalam kesempatan itu, Emil memastikan, Pemprov Jabar siap memberikan bantuan untuk penanganan dampak bencana angin puting beliung yang terjadi tiba-tiba Jumat 11 Desember 2019 sore itu.

"Tentulah kalau ada yang kurang-kurang, provinsi mem-back up ya dan ini sudah di-backup juga oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, termasuk dari pusat," tutur Emil.

Meski begitu, kata Emil, penanganan bencana dilakukan secara berjenjang. Sebelum memberikan bantuan, Pemprov Jabar akan menunggu laporan penanganan terlebih dahulu dari pihak Pemkab Bandung.

"Kita memang ada anggaran dana tak terduga, tapi seperti biasa berjenjang dulu. Apakah dari kabupaten memadai? Kalau memadai, sudah cukup, nanti bisa dipakai untuk hal-hal lain. Kalau tidak memadai, pastilah kita bantu untuk memperbaiki kerusakan oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan," jelas Emil.

Karena itu, Emil meminta pihak Pemkab Bandung bersama aparat kewilayahan mendata seluruh kerusakan akibat bencana tersebut.

"Saya mengapresiasi BPBD Kabupaten Bandung yang sudah sigap tanggap bersama bupati dan wakil bupati. Saya kira ini kepemimpinan yang sudah sangat responsif, kami mengapresiasi," katanya.

Emil mengatakan, setelah melakukan peninjauan di Perumahan Rancaekek Permai 2 yang merupakan wilayah terdampak puting beliung paling parah, dia mengaku mendapati persoalan lain yang dihadapi warga perumahan tersebut.

"Ternyata daerah ini juga sering ada genangan air karena pengembangnya belum maksimal dalam mengatur infrastruktur saluran air ataupun danau-danau resapan yang seharusnya menjadi kewajiban, termasuk jalannya dan lain sebagainya," ungkapnya.

Emil meminta Pemkab Bandung untuk memanggil pihak pengembang perumahan agar menyelesaikan kewajibannya membangun saluran air. "Selain itu, menyerahkan (jalan kepada Pemkab Bandung) supaya ada dana pemerintah mengaspal jalan, sehingga keluarga hidupnya normal tanpa kesusahan dan khawatir dengan situasi seperti ini," tandas Emil.