Cerita Mengerikan Jumadil saat Puting Beliung Menyapu Rumahnya

Sabtu, 12 Januari 2019 - 16:20 WIB
Cerita Mengerikan Jumadil saat Puting Beliung Menyapu Rumahnya
Jumadil (berkaus abu-abu dan menunjuk) tengah membenahi rumahnya yang porak-poranda akibat angin puting beliung. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Angin puting beliung yang menerjang kawasan Rancaekek telah memporak-porandakan rumah warga di Kompleks Perumahan Rancaekek Permai II di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat 11 Desember 2019.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun angin puting beliung menyebabkan ratusan rumah rusak berat, terutama bagian atapnya. Bahkan, saking kuatnya tiupan angin, tidak sedikit bagian bangunan rumah lainnya juga ikut rusak, seperti pagar dan dinding.

Angin puting beliung sekitar pukul 15.00 tersebut membuat warga kompleks ketakutan. Betapa tidak, angin berkekuatan besar disertai hujan deras itudatang bersama gumpalan awan hitam.

Di tengah suasana mengerikan itu, Jumadil (57), salah seorang warga Kompleks Rancaekek Permai 2 yang tengah berada di rumah bersama keluarganya berusaha menyelamatkan diri.

Dia pun langsung berteriak kepada istri dan anaknya untuk berlindung di bawah meja, sementara Jumadil berdiri di samping jendela menyaksikan langsung saat angin menyapu rumahnya.

Di tengah kepanikan, Jumadil mengaku tetap berusaha tenang sambil terus berdoa. Tak lupa, dia pun terus mengumandangkan adzan saat angin puting beliung terus menyapu rumahnya selama sekitar 5 menit.

"Ngeri pak, anginnya sangat kuat, saya sempat berpikir, ini adalah akhir hidup saya dan keluarga," ungkap Jumadil ditemui SINDONews saat membenahi rumahnya yang porak-poranda, Sabtu (12/1/2019).

Jumadil melanjutkan, angin tidak hanya menerbangkan genteng-genteng rumahnya, namun canopy yang tertanam cukup kuat pada pagar pun ikut tercerabut. Kerusakan parah juga terjadi pada bagian plafon dan lantai 2 rumahnya.

"Tiang canopy ini ditanam cukup kuat. Selain dibeton, juga dibaut. Tapi anginnya kuat sekali dan mencabut canopy ini hingga pagar pun ikut rusak," tuturnya.

Bahkan, kata Jumadil, saat angin puting beliung itu menerjang, dia merasakan betul rumah dan seisinya seperti akan terangkat dari bumi. Sebab, rumahnya terus bergoyang saat peristiwa itu terjadi. "Jadi rumah ini rasanya seperti akan terbang terbawa angin. Kuat sekali anginnya," katanya.

Meski begitu, Jumadil mengaku menerima dengan iklas musibah ini. Menurutnya, di balik musibah pasti ada hikmah yang dapat diambil. Dia berharap musibah tidak lagi menimpa dia dan keluarganya.

Kini, Jumadil dibantu tetangga dan aparat kewilayahan serta petugas TNI dan Polri yang sudah berada di lokasi kejadian berupaya membenahi rumahnya yang porak-poranda. "Saya ikhlas dengan musibah ini, pasti ada hikmahnya, semoga tidak terjadi lagi," tutup Jumadil.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5241 seconds (0.1#10.140)