Silpa KBB Tahun Anggaran 2018 Capai Rp222,9 Miliar
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) tahun 2018 mencapai Rp257,6 miliar.
Namun dari jumlah itu ada surplus pendapatan dari sektor pajak sebesar Rp34,7 miliar, jadi untuk silpa murninya hanya sebesar Rp222,9 miliar.
"Dari total Silpa Rp257,6 miliar yang murni Silpa adalah Rp222,9 miliar. Kabar baiknya adalah ada surplus dari sektor pajak Rp34,7 miliar dan itu melebihi target yang dicanangkan," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah KBB, Asep Sodikin, Jumat (11/1/2019).
Asep menjelaskan, untuk penyerapan anggaran belanja hingga akhir tahun 2018 mencapai sekitar 92%. Jumlah itu memang belum terperinci karena laporan dari tiap dinas juga belum semua masuk.
Sementara untuk tahun ini pengalokasian anggaran akan lebih difokuskan pada perbaikan infrastuktur jalan, serta program prioritas lainya yang sudah masuk dalam RPJMD.
Sedangkan untuk target PAD, Asep menyebutkan sebesar Rp375 miliar dan pencapaian hingga akhir tahun 2018 terealisasi diangka Rp400 miliar. Surplus itu menurutnya, terjadi karena beberapa faktor sebut saja mulai dari bertambahnya potensi pendapatan hingga memaksimalkan penarikan piutang sejumlah pajak dimana ada tambahan potensi pendapatan.
"Untuk piutang pajak juga kita kejar terus, seperti beberapa waktu lalu ada sejumlah restoran yang menunggak kita berikan peringatan dan bisa tertarik piutangnya, dampaknya target juga bisa tercapai,” sebutnya.
Lebih lanjut, pendapatan terbesar didapatkan dari sektor pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang ditargetkan Rp102 miliar bisa tercapai. Potensi lainnya adalah dari pajak parkir, hiburan, PBB, dan retribusi.
Sesuai arahan bupati, tahun depan PAD harus lebih meningkat dan mampu menggali potensi baru. Tahun depan untuk PAD ditargetkan bisa mencapai angka Rp 450 miliar atau lebih besar dari tahun lalu.
“Kami optimis target bisa tercapai karena potensinya ada. Pesan pak bupati setiap yang berinvestasi di KBB harus menghasilkan PAD bagi pemerintah daerah,” pungkas dia.
Namun dari jumlah itu ada surplus pendapatan dari sektor pajak sebesar Rp34,7 miliar, jadi untuk silpa murninya hanya sebesar Rp222,9 miliar.
"Dari total Silpa Rp257,6 miliar yang murni Silpa adalah Rp222,9 miliar. Kabar baiknya adalah ada surplus dari sektor pajak Rp34,7 miliar dan itu melebihi target yang dicanangkan," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah KBB, Asep Sodikin, Jumat (11/1/2019).
Asep menjelaskan, untuk penyerapan anggaran belanja hingga akhir tahun 2018 mencapai sekitar 92%. Jumlah itu memang belum terperinci karena laporan dari tiap dinas juga belum semua masuk.
Sementara untuk tahun ini pengalokasian anggaran akan lebih difokuskan pada perbaikan infrastuktur jalan, serta program prioritas lainya yang sudah masuk dalam RPJMD.
Sedangkan untuk target PAD, Asep menyebutkan sebesar Rp375 miliar dan pencapaian hingga akhir tahun 2018 terealisasi diangka Rp400 miliar. Surplus itu menurutnya, terjadi karena beberapa faktor sebut saja mulai dari bertambahnya potensi pendapatan hingga memaksimalkan penarikan piutang sejumlah pajak dimana ada tambahan potensi pendapatan.
"Untuk piutang pajak juga kita kejar terus, seperti beberapa waktu lalu ada sejumlah restoran yang menunggak kita berikan peringatan dan bisa tertarik piutangnya, dampaknya target juga bisa tercapai,” sebutnya.
Lebih lanjut, pendapatan terbesar didapatkan dari sektor pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang ditargetkan Rp102 miliar bisa tercapai. Potensi lainnya adalah dari pajak parkir, hiburan, PBB, dan retribusi.
Sesuai arahan bupati, tahun depan PAD harus lebih meningkat dan mampu menggali potensi baru. Tahun depan untuk PAD ditargetkan bisa mencapai angka Rp 450 miliar atau lebih besar dari tahun lalu.
“Kami optimis target bisa tercapai karena potensinya ada. Pesan pak bupati setiap yang berinvestasi di KBB harus menghasilkan PAD bagi pemerintah daerah,” pungkas dia.
(awd)