Soal Satu Jari, Ridwan Kamil Siap Beri Klarifikasi ke Bawaslu

Jum'at, 11 Januari 2019 - 13:05 WIB
Soal Satu Jari, Ridwan Kamil Siap Beri Klarifikasi ke Bawaslu
Gubernur Jabar Ridwan Kamil siap memberi klarifikasi ke Bawaslu terkait salam satu jari. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, siap memberi klarifikasi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memberikan keterangan terkait video yang diduga berisi kampanye.

Diketahui, beredar video Ridwan Kamil saat menghadiri kegiatan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar di Stadion Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, belum lama ini. Dalam video, Gubernur yang akrab disapa Emil itu memperlihatkan salam satu jari.

Belakangan, Emil dilaporkan ke Bawaslu oleh Aliansi Anak Bangsa (AAB) dan Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) atas dugaan pelanggaran hukum pemilihan umum (pemilu) atau negative campaign yang dilakukan penyelenggara negara.

"Kalaupun diperiksa saya akan datang, kalau dipanggil sebagai ketaatan," ungkap Emil di Gedung Pakan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Kamis (10/1/2019).

Meski begitu, Emil mempertanyakan maksud pelaporan dirinya oleh AAB dan Korlabi. Emil bahkan meminta AAB dan Korlabi untuk menyebutkan bentuk pelanggaran yang dilakukannya.

"Pertanyaannya sederhana, itu yang melaporkan tolong sebutkan pelanggaran hukumnya apa? Kan melaporkan itu kalau diduga ada pelanggaran hukum atau aturan. Kalau tidak bisa menjawab, berarti yang melaporkannya itu asal melaporkan," papar Emil.

Emil keukeuh bahwa yang dilakukannya itu bukan sebuah pelanggaran. Sebab, kata Emil, aturan membolehkan pejabat negara melakukan aktivitas politik di akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu.

"Saya datang ke acara PKB itu di hari Minggu. Sekali lagi, jadi melanggar aturan tidak? Tidak," ujar Emil yakin.

Emil menjelaskan, salam satu jari yang diperlihatkannya dalam video bukanlah bentuk dukungan bagi pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, melainkan simbol PKB yang kebetulan mendapatkan nomor urut 1 di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Itu acaranya PKB, jari saya simbolnya PKB. Kalau Pak Jokowi jempol kalau tidak salah. Dilakukan di hari Minggu karena sudah konsultasi secara aturan, naik mobil juga pribadi," beber Emil.

Meski begitu, Emil kembali menegaskan, dirinya siap dipanggil Bawaslu untuk memberikan keterangan terkait video tersebut.

"Kalau ternyata tetap harus dipanggil dan diperiksa tidak masalah. Saya pasti datang," tandas Emil.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.9844 seconds (0.1#10.140)