Opsi Gelaran MotoGP Tanpa Penonton Terus Dimatangkan

Minggu, 19 April 2020 - 12:29 WIB
loading...
Opsi Gelaran MotoGP Tanpa Penonton Terus Dimatangkan
Kerumunan penonton tampaknya tak akan terlihat jika Dorna jadi menggelar seri pertama MotoGP 2020. Foto /Crash
A A A
MADRID - Dorna selaku operator MotoGP tengah mempersiapkan rencana untuk menggelar lomba tanpa penonton dan hanya dihadiri staf penting di sirkuit. Untuk mencoba dan mendapatkan persetujuan pemerintah di mana seri itu nantinya akan digelar, MotoGP perlu memberikan angka yang tepat kepada pihak berwenang tentang berapa banyak orang yang akan hadir.

Mereka pun harus menjelaskan mana saja staf yang akan hadir di sirkuit berasal dari mana. Karena alasan itu, Dorna sudah mengeluarkan surat elektronik kepada semua tim meminta daftar staf minimum yang akan ikut serta dalam lomba secara tertutup itu.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan protokol bersama dengan otoritas terkait, misalnya Dewan Olahraga di Spanyol dan Komite Olimpiade Italia. "Dalam skenario yang sekarang kita rencanakan, akan ada balapan tertutup dengan personel yang paling tidak mungkin di sirkuit untuk semua orang, tim, dan organisasi," jelas Ezpeleta kepada AS, Minggu (19/4/2020).

Perkiraan sebelumnya menunjukkan total sekitar 1.000 staf inti masih akan diperlukan untuk lomba tertutup itu. Ezpeleta mengungkapkan bahwa balasan dari tim sejauh ini mengindikasikan 40 orang per tim pabrikan MotoGP dan 25 orang untuk tim satelit yang akan hadir dalam lomba.

Sementara pihak lain, seperti sponsor dan media tak diizinkan masuk sirkuit. Adapun pihak TV yang mendapatkan restu hanya satu orang di trek. Sisanya akan melakukan siaran langsung dari studio. (Baca juga; Kesalnya Vinales Ditinggal Valentino Rossi )

Meskipun Grand Prix Jerman, saat ini terdaftar sebagai putaran pembukaan pada 21 Juni, menyatakan akan meminta tanggal baru karena pembatasan sosial diperpanjang, Ezpeleta belum mengesampingkan Sachsenring mungkin ditunjuk seri tertutup tersebut.

“Pada 27 April kami akan berbicara dengan Jerman dan Belanda (Assen) untuk melihat skenario untuk balapan pada akhir Juni. Kemudian yang berikutnya adalah pada bulan Juli, Finlandia, tetapi itu rumit oleh masalah kepailitan. Tergantung pada apakah Jerman dapat berpacu atau tidak dengan penonton, kami akan mempertimbangkan hal-hal dari sana. Skenario yang paling optimis adalah memulai di Jerman, yang saya lihat sulit, tetapi kami harus menunggu."
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)