Diduga Gara-gara Cemburu, Suami Bantai Istri lalu Coba Bunuh Diri

Kamis, 10 Januari 2019 - 00:58 WIB
Diduga Gara-gara Cemburu, Suami Bantai Istri lalu Coba Bunuh Diri
Arkati, suami korban Sania dirawat intensif di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon. Foto/INewsTV/Toiskandar
A A A
CIREBON - Diduga terbakar api cemburu, Arkati, seorang suami di Desa Pekantingan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, tega membantai Sania, istrinya. Arkati membunuh istrinya menggunakan batu besar, Rabu (9/1/2019) malam.

Korban Sania, sang istri meregang nyawa dengan kepala dan tubuh bersimbah darah di dapur rumah. Sedangkan Arkati, mencoba bunuh diri seusai melakukan perbuatan kejinya. Dia sekarat dan dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon untuk mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga itu pertama kali diketahui oleh anak korban yang curiga dengan suara ribut di dalam rumah. Saat hendak masuk ke dalam, semua pintu terkunci. Akhirnya, sang anak nekad memanjat atap rumah dan mendapati kedua orang tuanya sudah bersimbah darah.

Kondisi Arkati dan Sania sangat mengenaskan. Saat pertama kali ditemukan di bagian dapur rumahnya, Sania telentang dengan wajah terdapat luka sayatan dan kepala pecah bersimbah darah. Sedangkan Arkati mencoba bunuh diri dengan menyayat urat nadi lengan kanannya.

"Sania menderita luka hantaman benda tumpul di kepala dan sayatan senjata tajam di bagian wajah. Sedangkan Arkati menderita luka sayatan di lengan kanan. Dia mencoba bunuh diri seusai membunuh istrinya," kata Yadi Gunawan, tetangga korban.

Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengatakan, sesaat setelah menerima laporan warga, anggota Satreskrim Polres cirebon meluncur ke lokasi kejadia.

"Petugas melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Dari hasil olah TKP awal, diketahui, sebelum terjadi pembunuhan, pasangan suami istri ini terlibat cekcok," kata Suhermanto.

Suhermanto mengemukakan, dugaan awal, motif pembunuhan ini dipicu rasa cemburu suami (Arkati) terhadap istrinya (Sania) yang belakangan sifatnya berubah dan kurang melayani.

Hingga kini jenazah Sania disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Kabupaten Indramayu untuk dilakukan autopsi. Sedangkan Arkati dalam keadaan masih hidup, menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon.

"Petugas masih terus melakukan penyelidikan dan mengamankan sejumlah barang bukti seperti batu dan pisau. Kami akan periksa suami korban setelah kondisinya membaik," ujar Kapolres.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0116 seconds (0.1#10.140)