PTDI Segera Produksi Pesawat Komersial 50 Penumpang

Rabu, 09 Januari 2019 - 18:45 WIB
PTDI Segera Produksi Pesawat Komersial 50 Penumpang
Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berencana memproduksi pesawat kelas sedang, berkapasitas angkut 50 penumpang untuk melayani kebutuhan penerbangan komersial di Indonesia dan dunia.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengaku, saat ini PTDI sedang menyelesaikan test uji coba untuk pesawat N219 Nurtanio. Akhir tahun ini proses tes dan sertifikasi diharapkan selesai sehingga bisa mulai diproduksi massal.

Bila proses sertifikasi N219 selesai, pihaknya akan melanjutkan melakukan pengembangan pesawat lebih besar berkapasitas 50 penumpang. “Kalau ini (N219) sudah beres, tahun ini kita bisa naik ke yang 50 penumpang atau N245,” kata Elfien di Bandung, Rabu (9/1/2019).

Menurut dia, untuk pengembangan pesawat ini, pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat untuk menunjuk lembaga atau instansi yang akan bekerjasama dengan PTDI. Sebagai contoh, untuk pengembangan N219, pengembangannya dilakukan PTDI dan Lapan.

“Kita masih menunggu siapa yang akan diberikan tugas oleh negara untuk membantu proyek ini. Kalau N219 dengan Lapan, kami berhadap bisa dengan Lapan lagi,” ujar dia.

Kendati belum ada kepastian bekerja sama dengan instansi mana, namun konsep dasar dari pengembangan pesawat 50 penumpang sudah mulai digarap. Sehingga ketika telah disetujui, proses selanjutnya penguatan teknologi hingga pembuatan prototipe.

Ketika disinggung soal market pesawat 50 penumpang, Elfien mengaku pasar pesawat ini cukup bagus. Nantinya, pesawat 50 penumpang sebagai penyambung dari pesawat kecil N219 yang saat ini sedang dikembangkan PTDI.

Pengembangan pesawat N50, dipastikan menjadi momen penting. Karena pada masa BJ Habibie, Indonesia dibawah IPTN (PTDI) pernah berhasil membuat dua prototipe pesawat berpenumpang 50-70 orang.

Sayangnya, proyek tersebut mandeg setelah Indonesia mengalami krisis moneter pada 1997. Pesawat bernama N250 Gatotkaca tak pernah diproduksi massal setelah terbang perdana pada 1995.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7318 seconds (0.1#10.140)