Gempa Tektonik Sukabumi Dirasakan Warga Bandung hingga Pangandaran

Selasa, 08 Januari 2019 - 18:45 WIB
Gempa Tektonik Sukabumi Dirasakan Warga Bandung hingga Pangandaran
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Gempa tektonik berkekuatan 5 skala richter (sebelumnya 5,4) terjadi di koordinat 7,83 LS dan 106,44 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah selatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada kedalaman 50 km.

Gempa tersebut juga dirasakan warga Bandung. Sejumlah warga di Ujungberung mengaku merasakan gempa yang terjadi pada pukul 16.54.47 WIB, Selasa (8/1/2019). Namun demikian, getaran gempa tidak terasa begitu besar.

Warga Ujungberung, Diana, mengaku merasakan goyangan gempa, walau pun tidak terlalu besar. “Saya lagi cuci piring, jadi kerasa ada yang goyang. Ternyata gempa,” kata Diana.

Di pesan pribadi dan media sosial, warga Bandung juga banyak yang berkomentar merasakan getaran gempa. Guncangan gempa bumi juga dilaporkan dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu dan Sukabumi, Bandung, Pangandaran dan Lebak.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, informasi awal gempa bumi berkekuatan M=5,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,0.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia,” beber dia.

Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan Sesar Naik (Thrust Fault).

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

“Hingga pukul 17.07 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbuh dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9290 seconds (0.1#10.140)