Ridwan Kamil Dorong Realisasi Tol Dalam Kota Bandung

Senin, 07 Januari 2019 - 20:28 WIB
Ridwan Kamil Dorong Realisasi Tol Dalam Kota Bandung
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto/SINDONews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Pemprov Jawa Barat akan mendorong realisasi proyek Tol Dalam Kota Bandung North-South Link (NS) Link guna mengurangi kemacetan di kawasan Kota Bandung.

Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur, selama proyek tersebut dibutuhkan, Pemprov Jabar dipastikan mendorong realisasi proyek yang seluruhnya akan dibiayai pihak swasta itu.

Diketahui, Tol NS Link pertama kali digagas Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Mochamad Iriawan, September 2018 lalu. Selain untuk mengurai kemacetan di kawasan Kota Bandung, kehadiran Tol NS Link menjadi pelengkap konsep pengembangan jaringan jalan tol di Kota Bandung, terutama pada area dalam kota.

"Jika project-nya dibutuhkan, saya kira provinsi mendorong itu," ungkap Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/1/2018).

Menurut Emil, ada dua bagian yang harus dilakukan untuk menangani kemacetan. Selain membangun jalur-jalur baru, transportasi publik pun harus diperbanyak.

Oleh karenanya, kata Emil, dia pun telah menggagas pembangunan light rapid transit (LRT) sebagai sarana transportasi publik saat memimpin Kota Bandung. "Dua-duanya dikerjain dan dibutuhkan. Jadi jangan pake logika kenapa enggak itu (LRT) dulu," ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa memastikan, proyek Tol NS-Link ini sudah masuk dalam revisi rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) yang kini sedang dibahas oleh DPRD Jabar dan akan ditindaklanjuti kementerian terkait. "Dari kami (Pemprov Jabar) mungkin dipersiapkan saja karena ini tiga pihak ya. Kementerian PUPR, pusat, provinsi dan kota," terang Iwa.

Oleh karena itu, lanjut dia, langkah yang akan dilakukan adalah melakukan sinergitas, baik perencanaan, sinkronisasi peraturan, termasuk implementasi dan pengendalian. "Ini suatu hal yang baik yang akan kita terus dorong sesuai dengan aturan," tutur dia.

Iwa menyatakan, proyek ini seluruhnya dibiayai oleh swasta. Pembangunannya juga akan memanfaatkan median jalan provinsi, kota, dan pusat, sehingga tidak perlu banyak pembebasan lahan. "Ini full dari swasta. Hanya mungkin nanti dimungkinkan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) kita (ikut serta)," ungkap Iwa.

Iwa menambahkan, akan ada pembahasan lanjutan dalam tataran implementasi terkait teknis proyek ini, termasuk membahas usulan Pemkot Bandung mengenai pembangunan underpass di sebagian titik tol dalam kota yang akan dibangun.

Sebelumnya, Pemprov Jabar bersama mitra strategis, yakni pemilik konsesi Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) PT Citra Marga Lintas Jabar dan BUMD PT Jasa Sarana telah melakukan kajian internal proyek Tol NS Link.

Jalan tol ini akan memberikan alternatif untuk mengakomodasi pergerakan kendaraan atau lalu lintas dari dan ke pusat Kota Bandung, kawasan wisata, dan residensial, sehingga berdampak positif pada peningkatan ekonomi wilayah perkotaan.

Direktur Utama PT Jasa Sarana Dyah SH Wahjusari menuturkan, Tol NS-Link hadir sebagai solusi kemacetan di Kota Bandung. Tol dalam kota sepanjang 14,30 km tersebut akan berdiri di atas luas tanah 75.000 meter persegi.

Proses pembangunan akan terbagi tiga seksi, yaitu Seksi I Pasirkoja-Mohamad Toha sepanjang 7,60 km, Seksi II Mohamad Toha-Gatot Subroto 3,60 km, dan Seksi III Gatot Subroto-Surapati 3,10 km. "Total investment cost proyek ini mencapai Rp 8,491 Triliun dengan target konstruksi pada Triwulan IV 2019," kata Dyah.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5102 seconds (0.1#10.140)