Mengenal RT-PCR, Produk Bio Farma dengan Akurasi Hampir 100% yang Diluncurkan Jokowi

Rabu, 20 Mei 2020 - 19:35 WIB
loading...
Mengenal RT-PCR, Produk Bio Farma dengan Akurasi Hampir 100% yang Diluncurkan Jokowi
Foto ilustrasi tes PCR
A A A
BANDUNG - Presiden Joko Widodo baru saja meluncurkan produk alat kesehatan buatan dalam negeri untuk penanganan penyakit virus Corona alias COVID-19, Rabu (20/5/2020). Dari delapan produk yang diluncurkan, salah satunya adalah RT-PCR buatan PT Bio Farma .

Alat dengan nama panjang Real Time Polymerase Chain Reaction ini diklaim memiliki akurasi hampir 100% untuk mendeteksi COVID-19. Alat ini didesain sesuai sequence virus yang ada Indonesia.

"Keunggulan kedua RT PCR ini didesain untuk open system PCR sehingga bisa digunakan di mesin PCR manapun," kata Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan I Bio Farma, Sri Harsi Teteki.

(Baca: Alat Tes Corona Buatan Unpad-ITB, Akurasi Lebih Tinggi dan Lebih Murah)

Keunggulan lainnya adalah sudah menerapkan GDP (Good Distribution Process) sesuai dengan Rekomendasi dari WHO. Di mana dalam pengantaran suhunya mengikuti prinsip sistem rantai dingin/cold chain system, seperti distribusi vaksin pada umumnya.

Menurut dia, produk Bio Farma berupa RT-PCR kit masuk dalam kategori Screening dan diagnosis, yang memiliki fungsi untuk mendeteksi virus Sars-Cov2 penyebab Covid-19 yang merupakan gold standar dalam pemeriksaan COVID-19.

Bio Farma sendiri, tergabung dalam Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 sub Group task force Rapid Test Diagnosis berbasis quantitative polymerase chain reaction (qPCR) (TFRIC19) bersama Nusantics dan BPPT dan mendapatkan dukungan dari Gerakan Indonesia Pasti Bisa.

Tugas Bio Farma adalah untuk melakukan validasi, regristrasi, produksi dan juga distribusi. Produk ini merupakan hilirisasi dari penelitian yang merupakan hasil kolaborasi dan inovasi. Produk ini pada tanggal 5 Mei 2020, sudah mendapatkan Nomor Izin Edar dari Kementerian Kesehatan.

(Baca: COVENT-20, Ventilator Buatan UI Masuki Uji Klinis pada Manusia)

Untuk tahap awal, RT-PCR ini, akan diproduksi sebanyak 100.000 kit, sampai dengan akhir Mei 2020. Dari jumlah tersebut akan didonasikan kepada BNPB untuk kemudian didistribusikan kepada laboratorium yang berada di 45 lokasi. Setelah pendonasian selesai, maka akan dilakukan tahap komersialisasi. Harga komersialisasi juga sangat terjangkau.

Sampai dengan saat ini, sudah 16 lab yang menerima donasi dari Bio Farma, berdasarkan rekomendasi dari BNPB dan Kementerian Kesehatan berdasarkan peta epidemiologi dengan prinsip 3T (Tepat Laboratorium, Tepat Jumlah dan Tepat Waktu).

Hal lain yang harus terpenuhi dari laboratorium adalah sudah memenuhi standar teknis antara lain memiliki fasilitas Bio Safety Level (BSL) 2, PCR Open System, dan sudah pernah melakukan analisa sampel COVID-19.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2633 seconds (0.1#10.140)